Petani Sulit Dapat Pupuk subsidi, Pasokan Beras Lokal Seram Bakal Terganggu

  • Bagikan
Seram
Tampak Suratman seorang petani Asal Desa Kobisonta yang sedang menggarap lahan sawahnya. (foto by sahdan)

Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID — Distribusi pupuk subsidi ke Kecamatan Seram Utara Timur Seti, Kabupaten Maluku Tengah terbatas. Kondisi ini membuat para petani di daerah itu, terganggu saat bercocok tanam.

Seram Utara Timur Seti, sudah dikenal dengan penghasil tanaman pangan padi di Maluku. Beras cap anggur, adalah salah satu beras lokal Kobisonta yang menjadi primadona mayarakat Maluku Tengah dan Maluku pada umumnya.

Luas Lahan Sawah di Kecamatan Seti sendiri, di perkirakan mencapai 800 hektar, yang tersebar di 12 Desa. Petani yang menggeluti di bidang tanaman pangan pokok padi banyak yang gulung tikar, akibat kendala modal, belum lagi masalah keterbatasan pupuk yang belakangan ini di bincangkan.

Abdul Muhid (57), Petani asal Desa Loping Mulyo menjelaskan, keterbatasan pupuk ini juga sangat berdampak pada tanaman, Tanaman bisa rusak akibat terlambat tumbuh karena kekurangan pupuk.

"Dalam waktu tanam, ketika tanaman ber umur 15 hari harus diberikan pupuk secepatnya. Jika terlambat, maka rumput lebih subur dan tanaman padi bisa rusak karena kalah pertumbuhan,” Jelas muhid ketika ditemui ameks.id di ladangnya, beberapa waktu lalu.

Dia menambahkan, masalah keterbatasan pupuk adalah masalah baru bagi petani di daerah itu. Pemerintah menyediakan pupuk subsidi berupa Urea dan NPK khususnya untuk petani padi. Tapi untuk memperolehnya sangat terbatas.

"Sekarang agak sulit harus melampirkan identitas lengkap, itu pun belum tentu juga didapat. Kalau dulu petani mudah dapatkan pupuk karena di jual eceran di kios-kios,” tambah dia.

Hal yang sama dirasakan oleh suratman, petani Desa Kobisonta, saat di temui di sawahnya. Dia menyebut, untuk memperoleh pupuk murah dari pemerintah, Petani wajib masukan daftar nama ke kelompok Tani (Gapoktan).

Setelah itu daftar namanya, lalu di kirim ke pusat dan ada juga nama yang tidak keluar. Ini yang jadi masalah. Padahal nama sudah di daftarkan.

"Saya sendiri tidak ada nama padahal sudah di daftarkan ke Kelompok Tani, yang anehnya ada yang tidak menanam padi, kok malah namanya keluar sebagai penerima Pupuk,” sebut dia, saat berbincang di gubuknya. Minggu (2/6/2024).

Di juga mengatakan, keterbatasan pupuk ini juga jangan di remehkan, sebab dapat menganggu para petani jika terus di biarkan. Percuma kalau sudah garap sawah habiskan modal banyak, lalu pada akhirnya kendala di ketersediaan pupuk.

Stok pupuk, kata dia, yang diperlukan petani tergantung luas lahan sawah. Kalau satu Hektar sawah mampu menghabiskan 8 karung pupuk NPK dan Urea, itu pun kalau ada, biasanya petani saling pinjam ke teman-teman tani yang lain kalau stok terbatas.

"Kalau kurang kita kadang pinjam di teman dan bersyukur apabila teman tersebut tidak menanam padi".Lanjut suratman petani yang hobi tanaman pokok itu.

Terpisah Muktar Abdul Aziz, Salah satu penyuluh Pertanian di Kecamatan Seti, Ketika di temui, menjelaskan, kendala terhadap keterbatasan pupuk ini adalah, soal kecocokan data.

Data dari petani kadang ketika di input melalui Sisitem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian (SIMLUHTAN), sering mengalami gangguan ada nama yang tidak sinkron dengan data Dukcapil sehingga sistem menolak.

"Ini menggunakan sistem jadi tidak serampangan tidak seperti dulu. Jadi petani harus benar benar lengkapi data sebelum di input masuk sebagai penerima pupuk subsidi" Jelas muktar.

Jadi data, kata dia, yang di terima oleh sistem, itulah yang terdaftar sebagai penerima pupuk subsidi. Dan selanjutnya nama-nama itu di kirim ke kios resmi penjual pupuk di daerah setempat.

"Jadi kalau petani mau butuhkan pupuk subsisdi tinggal datangi kios yang sudah di tentukan,” tutupnya.

Menyangkut persoaalan ini, Arsyad Slamat Kepala Dinas Tanaman pangan dan Hortikultura Kabupaten Maluku Tengah, mengatakan, persoalan keterbatasan pupuk di dararah itu bukan kewenangan Dinas pertanian di Kabupaten itu kewenangan Pertanian Provinsi.

"Masalah itu kewenangan Provinsi. Kabupaten Hanya input" Singkat, Arayad ketika di hubingi Melalui pesan Whatsapp nya. (Sahdan)

  • Bagikan