Langgur, AMEKS.FAJAR.CO.ID — Pemerintah Maluku Tenggara (Malra) terus meningkatkan produksi rumput laut, salah satunya dengan menyiapkan 100 hektar Lahan, termasuk membangun laboratorium.
Lahan seluas itu disiapkan untuk proyek percontohan komoditas rumput laut. Diharapkan dengan penambahan lahan ini, produksi rumput laut di tingkat nelayan bisa ditingkatkan.
“Kita (Malra) kan ditetapkan sebagai kawasan percontohan untuk pengembangan rumput laut. Lahan ini juga akan dipakai untuk proses pengeringan rumput laut,” ungkap Plt Sekda Maluku Tenggara yang juga Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Maluku Tenggara, Nikodemus Ubro.
Lana ini berada di dua lokasi, Ohoidertwun dan Dunwahan. Untuk menghindari miskomunikasi, kata Ubro, Pemerintah telah melakukan sosialisasi dengan tokoh masyarakat dan tokoh adat setempat.
“Langkah ini dilakukan, agar tidak terjadi kesalahpahaman dengan masyarakat. Dan masyarakat tahu, program yang akan dilakukan Pemerintah,” ungkap Ubro.
Proyek ini, kata dia, akan melibatkan kelompok nelayan. Jumlahnya sudah ditentukan, agar programnya lebih tepat sasaran.
Meski demikian, kata Ubro, mereka sangat bergantung pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku. Ketergantungan ini disebabkan, keterbatasan Malra terhadap bibit culture jaringan.
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya akan membangun la laboratorium. Laboratorium ini sekaligus akan menguji kualitas dari rumput laut hasil produksi para nelayan.(SAT)