Jakarta, AMEKS.FAJAR.CO.ID — Brigjen TNI (Mar) Said Latuconsina menemui Jusuf Kalla pada, Rabu (26/6/2024). Pertemuan berlangsung di kediaman pribadi mantan Wakil Presiden RI dua kali ini.
Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlantamal) IX Ambon ini mengunjungi JK untuk bersilaturahmi dan membicarakan beberapa hal penting terkait Maluku. Jenderal bintang satu ini juga meminta nasehat dari salah satu sesepuh Indonesia Timur yang juga Ketua Palang Merah Indonesia ini.
"Saya titip perdamaian Maluku yang sudah terbangun dengan baik sampai sekarang, agar terus dirawat," kata JK kepada Said Latuconsina.
Mengenang proses perdamaian Maluku, JK menceritakan tantangan dan rintangan yang dihadapinya saat menggagas perdamaian. Tiga kali ke Ambon, tiga kali juga ia menggunakan moda transportasi yang berbeda.
“Datang pertama saya dibawa lewat darat, melintasi sejumlah daerah yang rumah-rumahnya hancur terbakar. Datang kedua, sudah tidak bisa lewat darat, karena jalan dibarikade dengan pohon yang ditebang atau barang-barang apa saja diletakkan untuk merintangi jalan. Jadi bisanya dari Bandara Pattimura, menyeberang dengan speed boad,” cerita JK.
Datang berikutnya lagi, lanjut JK, sudah tidak bisa menggunakan speed boat dengan alasan melintasi Teluk Ambon kondisinya rawan. Bahkan ada speed boat yang dibakar. “Jadi dari bandara ke pusat Kota Ambon, dibawa menggunakan helikopter,” ucapnya.
Menurut JK, menyatukan dua pihak yang bertikai bukanlah tugas yang mudah. “Saya harus memastikan bahwa setiap suara didengar dan setiap kekhawatiran diperhatikan," sambungnya.
"Saya selalu menekankan pentingnya mendengarkan satu sama lain, dan mencari solusi yang saling menguntungkan," tambahnya.
Said Latuconsina, yang juga tengah berproses untuk maju dalam Pilkada Maluku imi, menyampaikan rasa hormat dan terima kasihnya atas nasihat yang diberikan oleh JK.
"Pesan Pak JK sangat berarti bagi saya. Perdamaian adalah fondasi yang harus dijaga, terutama dalam kondisi politik yang kian dinamis seperti sekarang," kata Said.
Dari pengalaman yang disampaikan JK, Said katakan, tantangan dalam menjaga perdamaian di Maluku memang tidak mudah. Kondisi sosial, politik, dan ekonomi yang terus berubah memerlukan perhatian dan kebijakan yang tepat agar stabilitas tetap terjaga.
Sebagai seorang calon pemimpin daerah, Said memahami bahwa menjaga perdamaian bukan hanya tugas pemerintah pusat, tetapi juga tanggung jawab seluruh elemen masyarakat Maluku.(*/yani)