Guru Besar Fisika Unpatti Ini Tercatat Sebagai Ilmuan Internasional

  • Bagikan
Unpatti
Prof Hendrik Elim (kemeja batik) ilmuan internasional asal Unpatti. (Foto by humas unpatti)

AMBON, AMEKS.FAJAR.CO.ID — Prof. Dr. Hendrik Elim, Dosen pada Fakultas MIPA, Jurusan Fisika, Universitas Pattimura (Unpatt), mencatatkan diri sebagai salah satu Ilmuan Internasional.

Dia masuk dalam daftar ilmuan internasional setelah berhasil mencapai 3.004 sitasi pada scopus dan merupakan 10 terbaik ilmuan di Indonesia dalam bidang fisika.

Rektor Universitas Pattimura, Prof. Dr. Fredy Leiwakabessy dalam rilisnya, Senin (29/7), memberikan apresiasi atas prestasi dan karya yang luar biasa bagi Unpatti maupun Indonesia atas capaian itu.

Prestasi ini, kata Leiwakabessy, harus menjadi motovasi dan inspirasi bagi semua intelektual yang ada di Universitas Pattimura, sehingga dapat membawa lembaga ini pada level internasional sesuai dengan visi dan misi Unpatti menuju world class university.

"Untuk mencapai visi dan misi itu, tentu perlu adanya kerja keras. Dengan capaian ini, Universitas akan memberikan penghargaan kepada para Dosen yang telah menggoreskan prestasi, sehingga ini menjadi moment untuk memberikan motivasi kepada ilmuan untuk terus berkarya lebih baik lagi,”ujarnya.

Rektor berharap, para pendidik muda, terutama di Unpatti, untuk terus belajar. Tidak ada salahnya mengikuti prestasi yang telah diraih oleh sesama rekan pendidiknya seperti yang ditunjukan oleh
Prof. Elim.

Menyambut prestasi itu, Dekan F-MIPA, Dr. Henry J Wattimanela menuturkan, bahwa syarat untuk menjadi ilmuan internasional, adalah harus ada 3.000 sitasi, namun Prof. Elim, telah menunjukan prestasi yang luar biasa sebagai satu-satunya ilmuan inernasional dari Maluku yang memiliki lebih dari sitasi yang ditentukakan.

"Kami tentu berharap, prestasi ini dapat memberikan motivasi dan semangat kepada para ilmuan di Unpatti untuk membangun semangat dan kerja keras dalam pengembangan diri maupun institusi kedepan,”harapnya.

Sementara itu, Prof. Elim sendiri berharap, capaian ini menjadi pemicu bagi generasi muda lainnya untuk terut menciptakan prestasi.

"Walaupun kami dari pulau yang kecil namun kami dapat mencapai standar ilmuan internasional ini. Kami tentunya mengucap syukur kepada Tuhan dengan perjuangan panjang dan tidak mudah ini,”tuturnya.

Dia menambahkan, bahwa kerja keras serta konsisten sebagai ilmuan ini telah dimulai sejak tahun 1996. Dimana dirinya mulai mempublikasi itu, dan di tahun 2024, semua kerja keras itu membuahkan hasil.

"Butuh 28 tahun untuk mencapai prestasi ini, dan hasil ini merupakan dukungan dari semua pihak,"ujarnya. (*/yani)

  • Bagikan