Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buru, diminta untuk memperhatikan kondisi jalan, dan jembatan menuju Desa Nafrua, Kecamatan Lolongguba, Buru, merupakan salah satu desa yang terletak daerah di pegunungan jarang mendapat perhatian.
Salah satu tokoh pemuda Kabupaten Buru, Wider Nurlatu mengatakan, Nafrua merupakan satu satunya desa di Kecamatan Lolonguba, Kabupaten Buru yang diabaikan pemerintah daerah.
“Sebagai anak asli dan putra daerah Kabupaten Buru, saya merasa prihatin dengan kondisi seperti ini. Pemerintah harus melihat masyarakat di Desa itu,” sebut Nurlatu kepada media ini, Sabtu (3/8/2024) kemarin.
Narlatu, yang juga Ketua Generasi Anti Narkotika Nasional (GANN) Kabupaten Buru itu, jelaskan kawasan Nafrua terletak di wilayah pegunungan dan sangat jauh dari pusat Kecamatan maupun Kabupaten, tentu membutuhkan akses jalan yang layak agar bisa menjawab keterisolasian mereka selama ini.
Desa Nafrua katanya, sejak awal Buru menjadi Kecamatan hingga Kabupaten tidak pernah mendapat perhatian serius pemerintah daerah.
Padahal ketersediaan infrastruktur, sangat penting, agar bisa dinikmati masyarakat setempat. Bukan sebaliknya puluh tahun dibiarkan begitu saja.
“Sejak Buru menjadi Kecamatan, hingga dimekarkan menjadi Kabupaten, jalan dan jembatan menuju Nafrua belum diperhatikan oleh pemerintah. Padahal mereka juga masyarakat, jangan mereka diperlukan saat momen politik saja,” tegasnya.
Dikatakan, mobil “Double Cabin” yang biasa melintasi jalur tersebut, tidak bisa sampai ke desa Nafrua. Bahkan dari dusun Watempule ke Nafrua hanya bisa ditempuh dengan kendaraan motor trail, namun terkendala sungai yang tidak bisa dilewati karena terlalu dalam.
“Memang masyarakat setempat sangat sulit mendapatkan akses jalan dan jembatan yang baik sep- erti masyarakat yang lain di Kabupaten Buru. Kami berharap pemerintah bisa melihat persoalan ini,” ungkapnya.(wahab)