Ustad Das’ad dan Pendeta Hutabarat Datang ke SBB, Tebar Pesan Pilkada Damai

  • Bagikan
Pilkada damai SBB
Cooling System: Ustad Das'ad Latif dan Pendeta Ridwan Hutabarat menyampaikan pesan damai kepada masyarakat, di Mapolres SBB, Selasa (20/8) malam. (foto by Ars/ameks)

Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID Fajar.Co.Id.- Aparat Kepolisian Resort (Polres) Seram Bagian Barat (SBB), berupaya menciptakan Pilkada damai. Pilkada yang menghasilkan pilihan politik yang bisa diterima masyarakat.

Karena itu, untuk terus menyadarkan masyarakat SBB tentang Pilkada Damai, Polres SBB mendatangkan dua tokoh agama yang cukup dikenal, Ustad Das'ad Latif dan Pendeta Ridwan Hutabarat.

Kedua tokoh agama kondang itu, bertemu dalam satu panggung Harmoni Dalam Perbedaan, Seram Barat Untuk Indonesia, di Mapolres SBB, Selasa (20/8/2024) malam, hingga Rabu (21/8/2024) dini hari.

Kehadiran dua penceramah kondang itu menghipnotis ribuan warga baik muslim maupun non muslim yang telah menanti kedatangan mereka, sejak beberapa pekan terakhir ini. Terlebih sesaat sebelum kegiatan bertemakan Pesan Damai dari SBB Untuk Indonesia Maju, di gelar.

Kapolres SBB AKBP Dennie Andreas Dharmawan,SIK mengatakan, pihaknya membuat kegiatan dengan menghadirkan kedua penceramah kondang itu untuk Cooling System menuju Pemilu Damai Tahun 2024 tanpa adanya konflik di Kabupaten SBB, bumi Saka Mese Nusa.

"Selaku Kapolres SBB mengucapkan selamat datang kepada Ustad Das'ad Latif, dan Pendeta Ridwan Hutabarat, di Polres SBB bumi Saka Mese Nusa,"kata Dennie, saat membuka kegiatan tersebut.

Perwira dengan dua melati dipundaknya itu menegaskan, sungguh bersyukur karena telah berjanji kepada masyarakat SBB, khususnya kaum muslim untuk mendatangkan ustad kondang, Ustadz Das'ad Latif untuk bisa hadir di Kabupaten SBB.

"Saya ingin di Kabupaten SBB menjadi contoh kedamaian, dan kebersamaan diseluruh Indonesia dan tidak ada lagi perbedaan dan perselisihan yang dapat memecah belah kita menjelang Pemilu Tahun 2024,"tegas perwira dengan dua melati dipundaknya itu.

Sementara itu, Ustad Das'ad Latif dalam ceramahnya mengatakan, perbedaan merupakan anugerah terindah yang diberikan Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, kepada manusia, untuk menyatuhkan mereka.

"Hai orang-orang yang beriman berpegang teguhlah kalian kepada tali persaudaraan agama Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, olehnya itu walaupun kita berbeda dalam pilihan politik saat Pilkada nanti, tapi jangan sampai kita memutus tali persaudaraan kita,"kata ustad.

Menurutnya, semua agama mengajarkan umatnya untuk saling melindungi, menjaga dan bersilaturahmi.
"Mana ada agama yang tidak mengajarkan kedamaian, semua agama mengajarkan persatuan, persaudaraan dan perdamaian. Bahkan di Bangsa kita Indonesia, Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tapi tetap kita satu,"ujar Ustad.

Dikatakan, kemajuan kabupaten SBB, bukan menjadi tanggungjawab aparat kepolisian, TNI, dan Pemerintah sendiri melainkan tanggungjawab dari seluruh umat yang ada di kabupaten SBB.

Dirinya berpesan, kepada seluruh warga SBB untuk tetap menjaga persaudaraan, dan perdamaian. Sebab dengan persaudaraan itu maka semuanya akan terasa indah.

"Janganlah kalian saling bermusuhan, sebab itu merupakan perbuatan setan. Daerah ini maju dan tidaknya ada ditangan semua masyarakat. Untuk itu mari kita bantu Polisi, bantu Tentara dan Pemerintah untuk majukan daerah ini. Yang menjaga kampung kita bukan pendeta bukan ustad, bukan Polisi bukan pula tentara, tapi kita semua jaga kerukunan kita,"pintahnya.

Sementara itu, Pendeta Ridwan Hutabarat mengatakan, walaupun kabupaten masih baru, namun telah memberikan pelajaran yang sangat mulia, dalam menjaga persaudaraan, dan perdamaian. Dimana telah melaksanakan kegiatan Harmoni Dalam Perbedaan, Seram Barat Untuk Indonesia.

"Seluruh Provinsi, Kabupaten, Kota, Kecamatan, desa yang ada di Indonesia, belajarlah kalian dari Seram Bagian Barat, sebab mereka telah menyampaikan pesan perdamaian, persaudaraan yang begitu dasyat. Indonesia damai dari Seram Barat,"kata Pendeta.

Menurutnya, Kapolres SBB AKBP Dennie Andreas Dharmawan dan seluruh masyarakat SBB, telah mengajarkan kerohanian dan tanpa khotbah.

"Sebab melalui kegiatan ini telah menunjukan dan menyadarkan kita bahwa perbedaan itu sangat indah, meski tanpa melalui mimbar dan khotbah yang panjang. Persatuan dan persaudaraan sesungguhnya ada di SBB, sebab hanya dalam panggung harmonisasi perbedaan ustad dan pendeta berdiri dihadapan ratusan bahkan ribuan warga,"papar pendeta.

Olehnya itu, pendeta berpesan kepada seluruh masyarakat SBB, agar tetap menjaga persaudaraan, dan persatuan.

"Jangan mudah mau dipecah-belah oleh kepentingan politik, kepentingan para kandidat. Jika dan yang mau merusak ini (persaudaraan dan perdamaian), maka lewat mimbar ini saya minta untuk dilawan. Mari bantu Kapolres, Dandim dan Bupati, jaga dan bangun daerah ini agar lebih maju,"tandasnya. (Ars Hehanussa)

  • Bagikan