Malteng Paling Rawan Saat Pilkada Serentak

  • Bagikan
Pilkada serentak
Ketua Bawaslu menabuh tipa tanda diluncurkannya pemetaan kerawanan Pilkada serentak Maluku, yang berlangsung di Santika Hotel, Ambon, Selasa (10/9/2024) malam. (foto by jardin/ameks)

MASOHI, AMEKS.FAJAR.CO.ID. - Maluku Tengah (Malteng) masuk sebagai daerah potensi kerawanan tinggi di Maluku saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024, Rabu (11/9).

Maluku Tengah masuk dalam tiga daerah yang memiliki potensi kerawanan tinggi, di susul Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), dan Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) zona Maluku.

Jumlah jenis permasalahan yang terjadi dengan total 44 jenis indikator atau permasalahan yang terdapat dalam instrumen pemetaan, namun tidak didasarkan dari total jumlah keseluruhan kasus atau kejadian yang terjadi sepanjang penyelenggaraan Pemilu 2024, dan memperhatikan pula jenis keberagamaannya.

Komisioner Bawaslu Maluku Tengah, Ross Losia Kanikir mengatakan bahwa Malteng merupakan salah satu kabupaten dengan tingkat kerawanan tinggi di Maluku.

Sehingga penting guna meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pengawasan Pilkada serentak.

"Maluku Tengah merupakan salah satu daerah yang memiliki tingkat kerawanan," ujarnya saat buka kegiatan peran media dalam pengawasan partisipatif.

Sementara itu Koordinator Devisi Hukum Pencegahan Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu Maluku, Daim Baco Rahawarin menegaskan kerawanan pada ketiga kabupaten itu juga tergambar juga pada Pemilu 2024 lalu.

Yakni pada Kabupaten Malteng yakni total jumlah kasus pelanggaran yang terjadi sebanyak 1.099 kasus, 25 jenis keberagaman kasus dengan skor 25.

Untuk Kabupaten Malra total jumlah kasus pelanggaran yang terjadi sebanyak 55 kasus, 25 jenis keberagaman kasus dengan skor 23.

"Sedangkan untuk Kabupaten SBT total jumlah kasus pelanggaran yang terjadi sebanyak 62 kasus, 21 jenis keberagaman kasus dengan skor 21," imbuh Rahawarin.

Sedangkan tiga daerah dengan tingkat kerawanan sedang yakni, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Kota Tual, Kota Ambon, dan Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).

"Dan daerah dengan tingkat kerawanan paling rendah yakni Kabupaten Buru, Kabupaten Kepulauan Aru, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), dan Kabupaten Buru Selatan," tegas Daim. (DW).

  • Bagikan