Dinobatkan Jadi Desa Wisata, Kementerian Pariwisata Kunjungi Laha

  • Bagikan
Laha
Tim dari Kemenkeraf RI berkunjung ke Desa Wisata Laha, Kota Ambon, Kamis (12/9/2024). (foto by ars hehanussa)

AMBON,AMEKS.FAJAR.CO.ID Fajar.Co.Id.- Desa Laha, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, resmi dijadikan sebagai salah satu desa wisata di Kota Ambon. Laha masuk 50 Desa Wisata Terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024, Desa Wisata menuju pariwisata hijau berkelas dunia.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenpakeraf) RI, Kamis (12/9/2024) mendatangi Laha. Tim dipimpin Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan, Martini Mohamad Paham.

Martini didampingi, direktur tata kelola destinasi Florida Pardosi dan dewan juri ADWI 2024 Index Tengker, dan Madeliene Sophia. Mereka melihat lebih dekat desa Laha.

Mereka melihat pameran bahkan membeli hasil produk olahan UMKM di Laha. Sejumlah hasil olahan UMKM mulai dari olahan makanan, hingga kerajinan juga dipamerkan. Selain itu mereka juga ikut melakukan penanaman pohon kelapa.

Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenpakeraf, Martini Mohamad mengatakan, di Kota Ambon ada 14 desa wisata terbaik yang dinobatkan Kementerian Pariwisata.

"Hari ini kita menyerahkan plakat kepada desa Laha, tentunya ini sebagai penyemangat buat kita. Bahwa perjalanan masih jauh, perjalanan yang harus kita kembangkan di desa Laha ini banyak hal yang harus kita optimalkan,"kata dia, kepada wartawan di Desa Laha, Kamis (12/9/2024).

Menurutnya, langkah pertama dalam mengoptimalkan desa Laha, sebagai desa wisata itu yakni, pengembangan sumber daya manusia, sebab SDM adalah kunci dari semuanya.

"Kedua saya titipkan memelihara kebersihan, kesehatan penjagaan Clean health sustainability, karena itu kunci agar desa wisata kita tetap menjadi desa wisata yang berkualitas. Kemudian pengolahan sampah juga menjadi penting dan tentunya yang harus kita sama-sama jaga, adalah kelembagaan. Karena kita disini tidak bisa bekerja sendiri kita harus bekerja ekstra,"pesennya.

Dalam mengembangkan hal tersebut, kata dia, ada banyak sekali unsur-unsur di desa. Ada berbagai macam unsur Pentahelix. Kalau kami di Jakarta itu, ABCGF dengan arti A akademisinya, B itu bisnis.

“Komunitas ini adalah pemerintah pusat dan daerah. Terakhir adalah teman-teman media yang luar biasa sama kita, membangun desa wisata khususnya di desa negeri Laha ini. Jadi hal-hal tersebut mohon bisa terus kita lanjutkan,"imbuhnya.

Kementerian Pariwisata, kata dia, akan mencoba mencarikan berbagai mitra coorporate seperti Pertamina, perbankan. BUMN ini bisa menjadi bapak, atau ibu asuh untuk melanjutkan semua pengembangannya.

“Insya Allah pendampingan dari kami juga terus dilanjutkan, kerjasama dengan berbagai mitra supaya nanti negeri Laha ini terus menjadi desa yang berkualitas. Dan naik kelas menjadi desa wisata mandiri,” pungkasnya.

Pelaksana harian (Plh) Sekretaris Kota (Sekkot) Ambon, Robert Sapulette memberikan apresiasi atas kesiapan desa Laha dalam ADWI tahun ini. Sebab dengan pesona bawah laut (spot diving) dan atraksi budaya, Laha mampu melewati tahap penilaian, hingga berada di posisi 50 besar.

“Ini merupakan tahun kedua Kota ini turut berpartisipasi dalam program ADWI setelah sebelumnya Negeri Rutong, yang masuk peringkat IV dengan kategori Desa Wisata Digital Tahun 2023 lalu,”ujarnya.

Sapulette membeberkan, dari visitasi dan penilaian lapangan yang dilakukan, didapati tantangan yang dihadapi Laha. Uakni berkaitan dengan produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai salah satu aspek daya tarik wisata.

“Permasalahan yang kita hadapi berkaitan dengan produk-produk UMKM ada produksi tapi market yang menjadi persoalan," ungkapnya.

Olehnya itu, Sapulette meminta, agar PT Angkasapura yang menjadi bagian teritorial dari Negeri Laha dapat membantu memasarkan Produk UMKM.

Menurutnya, General Manager (GM) PT. Angkasa Pura yang mengoperasikan Bandar Udara (Bandara) Pattimura di Negeri Laha telah menyetujui dan akan memfasilitasi hal itu.

“Laha merupakan Negeri binaan dari Angkasa Pura sendiri sehingga dimintakan supaya produk-produk UMKM khususnya kuliner itu untuk bagaimana supaya dipajang atau dijual di bandar udara supaya bisa menjadi stimulan bagi perkembangan ekonomi yang ada di Negeri," jelasnya.

Sapulette berharap, dari kesiapan Laha dalam berbagai kreiteria penilaian yang dilakukan Kemenparekraf, akan menorehkan prestasi terbaik bagi Kota Ambon di ajang ADWI tahun ini. (ARS)

  • Bagikan