AMBON, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Angka pegangguran terbuka (TPT) di Provinsi Maluku, turun hingga tersisa 5,90 persen dari jumlah penduduk masyarkat Maluku tahun 2024, sebanyak 1.945.648 jiwa. Angkatan kerja berjumlah 949.084 atau 65,75 persen.
"Berdasarkan data yang ada Provinsi Maluku memiliki penduduk 1.945.648 jiwa pada Mei 2024 dengan jumlah Angkatan Kerja 949.084 atau 65,75%, dari Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada bulan Februari 2024 secara umum di Provinsi Maluku adalah 5,96%, mengalami penurunan," ungkap Kadisnaker Maluku, M. Rizal Latuconsina, Rabu (25/9/2024), di Gong Perdamaian usai kegiatan Job Fair.
Namun, kata Rizal, angka itu jika dibandingkan dengan tahun 2023 pada bulan yang sama, yaitu di angka 6,08 persen mengalami kenaikan dari 54,85 persen pada bulan Februari tahun 2023 menjadi 56,54 persen angka pengguran.
" Jadi begini, hasil rilis dari Basic Social Training (BPS), jumlah pengangguran di Maluku itu semakin menurun, upaya ini akan terus dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dengan berbagai inovasi supaya tingkat pengangguran menurun terus sampai titik yang ideal," tegasnya.
Masalah terbesar angka pengangguran tinggi, kata dia, karena sebagian besar wilayah Maluku adalah lautan dan minimnya lapangan kerja.
" Secara geografis, Maluku lebih besar di lautan, maka dari tahun ke tahun kita upaya meningkatkan jumlah Basic Social Training (BST) untuk ke kapal. Karena pasarnya tersedia luas," jelas dia.
Untuk mengurangi angka pengguran tersebut, kata dia, Pemerintah akan terus fokus meningkatkan kompetensi sumberdaya manusai, sehingga diperoleh calon tenaga kerja yang bisa memenuhi permintaan pasar kerja tradisional.
" Kami tekankan juga kepada pihak perusahaan agar memperhatikan Perpres Nomor 57 Tahun 2023 Tentang Wajib Lapor Lowongan Pekerjaan, karena ada sebagian dari perusahaan dalam membuka lowongan tidak pernah melaporkan lowongan yang dibuka," tegasnya lagi. (jardin papalia)
