BWS Maluku tak Mampu Tuntaskan Bendungan Way Apu

  • Bagikan
Halimun Saulatu
Anggota DPRD Maluku, Halimun Saulatu.

Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Target Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku menyelesaikan pekerjaan bendungan Way Apu, Pulau Buru, pada Desember 2024 ini, hampir dipastikan gagal.

Pemerintah Pusat justru berencana menambah anggaran untuk penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN) masa Presiden Joko Widodo ini. Hingga Jokowi menyelesaian priode kedua sebagai Presiden, bendungan ini tak kunjungs juga tuntas dikerjakan.

Dibangun sejak tahun 2017, BWS Maluku bersama kontraktornya hingga kini tak mampu tuntaskan proyek dengan anggaran sebesar Rp2,08 triliun ini. Warga Pulau Buru mengeluh, karena bendungan tak kunjung mereduksi banjir.

Anggota DPRD Maluku, Halimun Saulatu menyesalkan kinerja BWS Maluku dalam menyelesaikan mega proyek tersebut. Padahal sudah menghabiskan anggaran besar, dan waktu yang sangat lama.

“Kalau kontrak 2017, lalu sampai sekarang belum selesai, itu kan aneh. Proyek habiskan dana sampai Rp2 triliun lebih, tapi belum tuntas juga,” ungkap politisi Demokrat Maluku ini.

Menurut dia, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atau Kejaksaan Agung (Kejagung) harus menyelediki pembangunan proyek yang masuk PSN Pemerintahan Joko Widodo ini.

“Pak Jokowi sebentar lagi selesai masa jabatan, tapi proyek bendungan Way Apu belum selesai juga. KPK atau Kejagung, harusnya memeriksa semua yang terkait dengan pembangunan proyek ini,” kata dia.

Menurut dia, Bendungan Way Apu dibangun untuk mendukung irigasi persawahan di Pulau Buru, yang menjadi lumbung beras di Maluku. Pemerintah berharap, persawahan bisa dialiri, sehingga prioritas Buru menjadi pemasok utama beras di Maluku, bisa terwujud.

“Tapi kalau seperti ini, kan kacau namanya. Mana target penyelesaiannya? Masa kerja proyek pemerintah, seperti tak ada batas waktu. Ini amburadul namanya,” pungkas Halimun.

Bendungan Way Apu dibangun dengan nilai kontrak sebesar Rp2,08 triliun yang terbagi menjadi dua paket pekerjaan. Paket 1 berupa konstruksi bendungan utama senilai Rp 1,07 triliun oleh kontraktor PT PP-Adhi Karya, KSO.

Kemudian pekerjaan paket 2 berupa konstruksi bendungan pelimpah (spillway) senilai Rp 1,013 triliun oleh kontraktor PT Hutama Karya-Jakon, KSO.

Kasie Pelaksanaan Balai Wilayah Sungai Maluku (BWS) Eadtwin Leatemia saat dikonfirmasi ameks.id, Sabtu (6/7/2024), mengaku penyelesaian Bendungan Way Apu sudah capai 71,34 persen.(yani)

  • Bagikan