Debat Kandidat Walikota-Wawali Tual Dikritik, Gasandi: Pelaksanaannya Belum Maksimal

  • Bagikan

Tual, AMEKS.FAJAR.CO.ID -Debat kandidat Walikota dan Wakil Walikota Tual memantik keraguan publik atas profesionalitas KPU. Pertanyaan yang diajukan panelis diragukan sebagian publik.

Debat kandidat  dilakukan pada 24 Oktober 2024 untuk empat pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Tual Periode 2024-2029 di gedung

 LPTQ.

Gasandi Renfaan, pengacara muda Maluku yang ikut saksikan debat secara langsung, mengatakan debat terbuka ini adalah salah satu metode kampanye yang diatur dalam PKPU 13 Tahun 2024 dan Keputusan KPU Nomor 1363 Tahun 2024.

“Saya berpikir bahwa Pesta Demokrasi ini harus berjalan secara baik, dan untuk itu setiap penyelenggara maupun masyarakat memiliki kewajiban untuk mensukseskan jalannya Kampanye hingga pemilihan selesai,” imbuhnya.

Mencermati Debat, kata Gasandi,  sebagai masyarakat  melihat adanya pengaturan debat yang belum maksimal. Dia mencontohkan dalam Pemilihan Pertanyaan.

 “Yang mana Paslon diminta memilih amplop pertanyaan dari angka 1 sampai 24, kondisi ini bisa menimbulkan indikasi negatif di kalangan masyarakat,” papar Gasandi.

Bagi dia, pertanyaan-pertanyaan itu dapat dipilih oleh paslon melalui metode pengambilan bola (fish ball) sebagaimana  dilihat pada Debat-debat pada umumnya.

“Harapannya kedepan pada Debat berikut, kesiapannya oleh KPU harus lebih efektif dan kekurangan-kekurangan ini dapat diperbaiki, ini demi menjaga netralitas penyelenggara dalam mensukseskan Pilkada Kota Tual tahun 2024,” Tegas Gasandi.

Gasandi juga meminta  kepada KPU Kota Tual, agar Tempat logistik  tidak berada dekat dengan rumah tempat tinggal Salah satu Komisioner KPU Kota Tual.

“ Untuk itu saya harap masyarakat semuanya mari kita kawal Pilkada Kota Tual baik-baik, demi  generasi berikutnya bahagia,” tutup Gasandi.(yani)

  • Bagikan