Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID — Dalam sesi kedua, debat pertama pasangan Calon Gubernur (Cagub)-Wakil Gubernur Maluku yang diselenggarakan KPU, Murad Ismail menjawab begitu singkat padat, jelas terkait strategi pencegahan konflik sosial di tengah masyarakat.
Cagub Murad Ismail dalam debat, Sabtu (26/10/2024), menjelaskan konsepnya dalam mengatasi konflik sosial, termasuk pencegahannya. Diantaranya, membangkitkan kembali kearifan lokal yang terpelihara di tengah masyarakat.
Langkah-langkah yang akan dilakukan, kata Murad, adalah festival budaya yang melibatkan masyarakat luas di Maluku. Kemudian membuat anak muda gemar bacarita budaya.
“Badendang diantara anak muda, dan masyarakat luas, Melaksanakan pekan pemuda olaraga. Semua ini dilakukan untuk mempererat soliditas diantara masyarakat, terutama kalangan muda,” ungkap Murad.
Apa yang disampaikan Murad, direspon Cagub nomor 3 Hendrik Lewerisssa (HL). Kata HL, pencegahan konflik, tak hanya bisa dilakukan dengan kegiatan serimonial ansich, sehingga tak terlihat formalitas.
“Pemimpin harus turun ke bawah. Kemudian terus memperkuat kohesions sosial di tengah-tengah masyarakat,” ungkap HL, yang juga Ketua DPD Erindra Maluku ini.
Demikian juga pendapat dari Jeffry Apoly Rahawarin (JAR), Cagub Nomor 1. Bagi dia, diteksi dini terhadap potensi konflik harus perlu dilakukan. Dan ini lebih utama, sehingga potensinya bisa diredam. (jardin papalia)