Polemik Hasil Survei, PAN Optimis 2M Menang Pilkada Gubernur Maluku

  • Bagikan
Gubernur Maluku
Pasangan nomor urut 2, Murad-Michael saat Debat Kandidat Gubernur-Wagub Maluku, Sabtu (26/10).

Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID — Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku, murad Ismail dan Michael Wattimena (2M) terus mendatangi setiap daerah di maluku untuk berkampanye. Pasangan nomor urut 2 itu juga tidak terpengaruh dengan hasil survei salah satu lembaga beberapa waktu lalu.

Setelah menyisir Jazirah Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, kini pasangan Murad dan Michael dengan akronim 2M itu juga menyisir Pulau Banda untuk menyampaikan visi dan misi sekaligus meminta doa dan dukungan masyarakat.

Koordinator Tim Kampanye pasangan 2M, Haeruddin Tuarita kepada Ambon Ekspres, Jumat (15/11/2024) mengatakan, partai politik punya alasan kuat untuk memberikan rekomendasi kepada pasangan calon kepala daerah. Salah satu indikator wajibnya adalah hasil survei karena parpol juga ingin menang di Pilkada.

"Survei dilakukan sebelum penetapan rekomendasi, terutama yang dilakukan partai politik menggunakan pihak ketiga. Pada waktu itu, hasil survei menunjuk- kan bahwa 2M masih di atas. Mulai dari Mei, Juni, Juli sampai pertengahan September 2M masih di atas,"jelas Haeruddin.

Namun, lanjut Haeruddin, pada awal hingga pertengahan Oktober, dimana 2M belum turun kampanye, sebuah lembaga melakukan survei Pilkada Gubernur Maluku. Hasilnya, elektabilitas salah satu paslon justru melebihi elektabilitas 2M.

Padahal, pada September selisih elektabilitas 2M dari paslon lainnya cukup besar berdasarkan hasil survei internal 2M. Dan ketika aktif berkampanye di zona II di Maluku Tenggara Raya, kata Haeruddin, mestinya angka elektabilitas paslon 2M meningkat.

"Ternyata mereka survei di saat kami tidak turun melakukan kampanye. Sebab kami aktif kampanye itu sudah di zona III yang meliputi wilayah Tenggara Raya. Tentu perubahan-perubahan (angka elektabilitas) itu kan harusnya tidak terlalu signifikan, sebab September itu kami masih di atas. Mestinya saat kami kampanye itu kan elektabiltas 2M meningkat, bukan turun. Tapi di sisi lain, kenapa elektabilitas calon lain naik. Jadi, ada anomali di situ,"paparnya.

Di sisi lain, Haeruddin masih meragukan hasil survei salah satu lembaga yang sudah diberitakan beberapa hari lalu tersebut. Pasalnya, hasil survei itu hanya diperoleh dari grup WhatsApp lalu dikutip oleh media, tanpa ada keterangan resmi dari lembaga yang bersangkutan secara tertulis atau melalui konferensi pers.

"Selain itu, karena ini merupakan Pilkada ser- entak seluruh Indonesia, pastinya ada lembaga yang merilis hasil survei juga secara independen. Jadi tunggu saja apakah ada lembaga-lembaga yang selama ini kita kenal dan tahu kredibel merilis surveinya atau tidak,"jelasnya.

Ia justru menduga hasil survei yang sudah ada sengaja dipublikasikan ke publik menjelang beberapa hari kampanye akbar salah satu paslon di Lapangan Merdeka guna memancing masyarakat untuk sekadar datang menonton.

"Selain itu, hasil survei lembaga itu juga diberitakan beberapa hari sebelum mereka kampanye akbar di Lapangan Merdeka. Bisa saja untuk mempengaruhi masyarakat untuk datang nonton. Intinya, pasangan 2M tidak terpengaruh ha- sil survei tersebut,"tegas Sekretris DPW PAN Maluku itu.

Sebagai politisi yang cu- kup lama bergelut dengan Pilkada di Maluku, Haeruddin tidak menampik lembaga survei memang menggunakan metodologi ilmiah dalam melakukan survei. Tetapi ia menegaskan, tidak semua lembaga survei independen.

Diberitakan sebelumnya, Pusat Studi Demokrasi dan Hak Asasi Manusia (PusDeHAM) Surabaya merilis laporan survei terbaru terkait Pemilihan Gubernur Maluku 2024.

Hasil survei yang dilakukan pada Oktober lalu itu menempatkan pasangan Hendrik Lewerissa-Abdullah Vanath unggul atas dua pasangan calon lain.

Berdasarkan dokumen PDF yang diperoleh Ambon Ekspres akhir Oktober lalu, PusDeHAM diketahui melakukan survei pada 1-15 Oktober 2024 dengan judul laporan survei “Perilaku Pemilih Masyarakat dalam Pemilu Kepala Daerah Provinsi Maluku Tahun 2024”.

Menggunakan metode sampel acak bertahap (multistage random sampling), survei ini melibatkan 1.200 responden yang berusia di atas 17 tahun di seluruh kabupaten/ kota, dengan margin error kurang 3 persen.

Hasil survei lembaga ini menunjukkan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 3, Hendrik Lewerissa- Abdullah Vanath dengan akronim LAWAMENA memperoleh elektabilitas (keterpilihan) tertinggi yakni 37,1 persen.

Disusul pasangan nomor urut 2, Ismail-Michael Wattimena atau 2M sebesar 35.8 persen, dan pasangan no- mor urut 1, Jeffry Apoly Rahawarin- Abdul Mukti Keliobas 23.5 persen.

Data ini memperlihatkan selisih elektabilitas pasangan Hendrik-Vanath dengan Murad-Murad hanya 1,3 persen. Dengan temuan 3,6 respon belum menentukan pilihan, saling kejar elektabilitas akan terjadi pada 23 hari menjelang pemungutan suara. (Wahab)

  • Bagikan