Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID — Balai Pelaksana Jalan nasional (BPJN) Maluku yang dipimpin Iqbal Tamher, saat ini memiliki salah satu program konektivitas jalan daerah untuk lima tahun ke depan.
Mereka fokus membangun ruas-ruas jalan daerah maupun non status yang mempunyai nilai strategis yaitu di Pulau Buru, Seram, Ambon dan pulau-pulau yang berada di Maluku Bagian Tenggara.
Terkait hal tersebut, anggota Komisi III DPRD Maluku Rovik Akbar Afifudin (RAA), kepada Ambon ekspres, minggu (24/11) mengaku, sangat mendukung program konektivitas tersebut.
“Saya sudah ke Buru dan Buru Selatan, saya sepakat dengan konektivitas ini penting. Saya kemarin sempat ke salah satu pulau di Buru Selatan, namanya pulau Ambalau ada tujuh desa di sana, penduduknya hampir 10 ribu,”kata Rovik.
Rovik pun menjelaskan, jarak antara satu desa dan desa yang lain di Ambalau cukup jauh, tapi tidak memiliki akses jalan utama.
“Padahal mereka punya potensi perputaran ekonomi, karena ada perkebunan cengkih, pala dan sebagainya yang sangat banyak disana,”ungkap politisi PPP itu.
Dia mengungkapkan, ketika warga Ambalau hendak ke pelabuhan yang sudah tersedia di Ulima, harus menggunakan perahu cepat (speedoat) dengan waktu tempuh yang lama.
“Itu karena mereka tidak punya akses jalan. Dan kalau mau dibangun menggunakan APBD Kabupaten saja saya yakin masih belum bisa, kemudian APBD Provinsi juga saya kira butuh waktu panjang,”paparnya.
Olehnya itu, ia mengaku pernah mendengar
ada rencana pembangunan Jalan Lingkar Ambalau. Makanya, menurut Rovik, rencana tersebut harus diteruskan agar bisa masuk dalam Inpres.
“Kalau tidak salah itu nilainya berkisar sekitar Rp70-an miliar. Jalan tersebut sangat penting untuk masyarakat setempat karena mereka kesulitan. Untuk pergi sekolah saja jalan kaki. Jadi saya berharap ini akan kita kawal bersama-sama, sehingga jalan lingkar Ambalau masuk juga dalam prioritas BPJN,” tutupnya.(enal)
