Surat Terbuka Warga Gunung Nona: Proyek Air Bersih Rp6 Miliar Gagal Total

  • Bagikan
Namrole leksula
ILUSTRASI

Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID – Warga Gunung Nona, Lapangan Warah, Kota Ambon, Provinsi Maluku, lewat surat terbuka kepada Pemerintah Provinsi menyampaikan keluhan mengenai proyek pengadaan air bersih yang dinilai gagal total.

Dua proyek besar yang menelan anggaran lebih dari Rp6 miliar tidak memberikan dampak nyata bagi masyarakat sekitar. Masyarakat sekitar hingga kini tetap kesulitan mendapatkan air.

Sejak Indonesia merdeka, kawasan Gunung Nona telah menghadapi permasalahan air bersih. Namun, hingga kini, masyarakat belum pernah menikmati bantuan air bersih dari pemerintah daerah.

Mayoritas penduduk kawasan ini, sekitar 75%, berasal dari golongan ekonomi rendah. Mereka harus mengeluarkan biaya besar hingga Rp1 juta per bulan hanya untuk membeli air bersih dari mobil tangki.

Pemerintah daerah sempat meluncurkan dua proyek pengadaan air bersih di lokasi Alinong Dusun Siwang pada tahun anggaran 2021, yaitu: Proyek senilai Rp1,2 miliar dari APBD Dinas PU Provinsi Maluku, dan Proyek senilai Rp4,97 miliar dari pinjaman PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).

Namun, hingga kini, kedua proyek tersebut belum memberikan manfaat kepada masyarakat. Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PU Provinsi Maluku, Nur Mardas, ST. MT pada beberapa media online, menyebutkan bahwa cuaca yang tidak stabil menjadi penyebab mesin tenaga surya tidak dapat memompa air.

Pernyataan ini dianggap warga Gunung Nona, tidak masuk akal. Pasalnya, proyek sudah berjalan lebih dari tiga tahun.

“Bagaimana mungkin proyek dengan dana sebesar itu tidak memberikan hasil? Apakah ada persaingan antara proyek dana APBD dan SMI?” ungkap seorang warga melalui surat terbuka yang diterima ameks.fajar.co.id, Minggu (29/12/2024).

Selain tidak berfungsi, kata warga, proyek tersebut juga merusak lingkungan. Pipa-pipa kosong yang ditanam mengakibatkan pekarangan rumah dan jalan di kawasan tersebut mengalami kerusakan. Warga mendesak agar proyek ini dievaluasi dan pihak terkait segera mengusut dugaan penyalahgunaan anggaran.

“Kami mohon kepada Bapak Kepala Dinas PU Provinsi Maluku untuk meninjau kembali proyek ini. Kerugian negara mencapai Rp6 miliar lebih, sementara masyarakat tidak mendapatkan setetes air pun,” tambah mereka.

Warga berharap Pemerintah Provinsi Maluku lebih serius menangani permasalahan air bersih di kawasan Gunung Nona, dan memindahkan program serupa ke wilayah lain yang membutuhkan. Mereka juga meminta pihak kontraktor bertanggung jawab atas kerusakan yang ditimbulkan.

“Jika sudah ada satu program di lokasi tertentu, program serupa seharusnya dialihkan ke wilayah lain agar lebih merata,” tegas perwakilan warga.

Masyarakat mengharapkan perhatian serius dari pemerintah untuk menyelesaikan masalah ini. Kebutuhan dasar seperti air bersih tidak seharusnya menjadi barang mewah yang sulit dijangkau oleh masyarakat miskin.(jardin papalia)

  • Bagikan