AMBON, AMEKS.FAJAR.CO.ID – Maluku masih membutuhkan pembangunan infrastruktur dasar, seperti jalan dan jembatan, untuk membuka akses ke daerah-daerah terpencil yang memiliki potensi ekonomi besar.
Hal ini disampaikan Gubernur Maluku terpilih Hendrik Lewerissa saat bertemu Sekjen Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Ir. Mohammad Zainal Fatah di Kantor PU Maluku, di Ambon, Selasa (14/1/2025).
Dalam pertemuan itu, Hendrik didampingi wakilnya Abdullah Vanath, Kepala Dinas PU Ismail Usemahu, Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Maluku Iqbal Tamher, dan sejumlah pejabat lainnya dari Kementerian PUPR.
Menurut Hendrik, pembangunan infrastruktur menjadi fokus utama Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku terpilih, Hendrik Lewerissa dan Abdullah Vanath, yang telah mulai melakukan langkah koordinasi percepatan pembangunan.
Dalam pertemuan dengan Sekjen Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Ir. Mohammad Zainal Fatah, Hendrik juga menyampaikan bahwa timnya telah bergerak cepat untuk menyelaraskan program percepatan pembangunan di Maluku.
Hendrik juga melakukan koordinasikan Bersama Sekjen PU, terkait Program Kementerian Pekerjaan Umum yang yang telah diusulkan pada tahun 2024 dan telah terverifikasi,namun tidak terwujud.
Tim Hendrik Lewerissa dan Abdullah Vanath, telah mengusulkan sejumlah program untuk anggaran tahun 2026 yang akan dibahas pada tahun 2025. Usulan ini diharapkan dapat segera disinergikan setelah pelantikan pemerintahan daerah baru pada Maret 2025.
Hendrik menjelaskan, bahwa koordinasi dilakukan dengan kementerian teknis, Kementerian Koordinator, dan BUMN yang mendukung program Sapta Cipta Lawamena.
Program ini, kata dia, sejalan dengan Asta Cipta dari pemerintahan Prabowo Subianto, terutama dalam hal pembangunan infrastruktur yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan di Maluku.
“Prioritasnya adalah meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur jalan dan jembatan guna memperlancar konektivitas antar dan intra wilayah, jaringan irigasi, air bersih, penataan kawasan, dan sebagainya,” kata Hendrik.
Sekjen PUPR, Ir. Mohammad Zainal Fatah, menyambut baik langkah cepat yang dilakukan oleh Hendrik dan timnya. Fatah mengapresiasi inisiatif koordinasi lebih awal, yang dinilainya sebagai langkah penting untuk memastikan program pembangunan di Maluku berjalan lebih maksimal.
Menurut Fatah, realisasi anggaran sering terkendala oleh lemahnya perencanaan dan koordinasi pemerintah daerah, yang mengakibatkan keterlambatan pengesahan dan tidak tercapainya target.
“Diharapkan Pemerintah Provinsi Maluku dapat mengharmonisasikan program dengan instansi vertikal guna mendukung kebijakan Presiden dalam implementasi Asta Cipta Menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Fatah.
Sekjen PUPR juga menyatakan dukungan penuh terhadap program-program yang telah disampaikan oleh Hendrik Lewerissa dan Abdullah Vanath, termasuk prioritas pembangunan infrastruktur yang mendukung konektivitas dan pemerataan ekonomi di Maluku.(jardin papalia)