AMBON, AMEKS.FAJAR.CO.ID – Belum dilantik secara resmi sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku periode 2025-2030, pasangan Hendrik Lewerissa dan Abdullah Vanath kembali mencuri perhatian publik.
Keduanya menolak pengadaan mobil dinas baru dari Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Maluku, yang seharusnya menjadi fasilitas standar bagi pemimpin daerah.
Plh Sekda Maluku, Suryadi Sabirin, mengungkapkan bahwa Pemda sebenarnya telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp6 miliar untuk pengadaan empat mobil dinas, dua di Maluku dan dua lainnya di Jakarta, sesuai ketentuan Kementerian Keuangan.
"Anggaran telah disusun sejak Desember 2024, tetapi setelah pasangan ini dinyatakan terpilih, mereka menyatakan tidak ingin mobil baru. Mereka lebih memilih menggunakan mobil dinas lama," jelas Sabirin saat dihubungi, Minggu (19/1/2025).
Keputusan pasangan dengan jargon LAWAMENA ini dilatarbelakangi komitmen kampanye mereka, untuk mengutamakan penggunaan anggaran secara bijaksana. Dana yang awalnya dialokasikan untuk mobil dinas baru akan dikembalikan untuk pemberdayaan masyarakat Maluku.
“Ini menunjukkan perhatian mereka terhadap kondisi keuangan daerah dan kepentingan masyarakat. Janji kampanye untuk membangun Maluku yang lebih baik benar-benar diwujudkan sejak awal,” tambah Sabirin.
Anggaran untuk mobil dinas gubernur sebelumnya mencapai Rp1,8 miliar per unit, sementara untuk wakil gubernur sebesar Rp1,2 miliar per unit.
Kendati demikian, keputusan ini menjadi sinyal bahwa pemerintahan mereka akan fokus pada efisiensi anggaran dan keberpihakan kepada masyarakat.(jardin papalia)