Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID — Polemik pemilihan dekan Fakultas Keguruan dan ilmu Pendidikan (FKiP) universitas Pattimura (unpatti) belum berakhir. Mahasiswa mengancam berdemonstrasi jika keputusan rektor mengecewakan pihak FKiP.
Sementara itu, Ketua Umum Dewan Perwakilan Mahasiswa Unpatti (DPMU), Maulana Zuhri Notanubun menyesalkan adanya keputusan pembatalan dan pemilihan ulang dekan FKIP.
Sebab, pemilihan Dekan FKIP sudah dilakukan sesuai aturan dan prosedur. Bahkan menurut Maulana, LHKPN tidak bisa dijadikan alasan oleh rektor untuk menginstruksikan pemilihan dekan FKIP.
"Padahal, proses pemilihan dekan melalui rapat senat sesuai dengan prosedural yang ditetapkan oleh undang- undang. Masak, karena hal tersebut harus dilakukan pemilihan ulang. Sangat tidak masuk akal," kata Maulana, Rabu (29/1).
Mahasiswa asal Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) itu mengaku, DPMU akan melakukan demonstrasi apabila keputusan rektor mengecewekan pihak yang berkaitan dengan persoalan ini.
"Harus berembuk sama rekan-rekan mahasiswa lain. Kalau hasil akhirnya mengecewakan, baru aksi demontrasi dilakukan,"tandasnya.
Sementara itu, Ketua DPM-FKIP Unpatti, Ahmad Mansur Wokas, mengatakan, sebenarnya ia dan rekan-rekan mahasiswa lainnya bersama Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) telah mengadakan pertemuan setelah rapat tertutup senat dengan pihak rektorat.
"Sehari setelah rapat dihelat, saya bersama OKP dan rekan-rekan mahasiswa FKIP mau melakukan aksi demonstrasi, namun ditangguhkan dulu. Nanti kita dengar bagaimana keputusan rektor dulu,"
jelasnya.
Ahmad dan beberapa pengurusnya juga diundang oleh dekan untuk menyaksikan jalannya rapat senat. Dari pembicaraan selama rapat tersebut, dia berkesimpulan pemilihan dekan FKIP sudah sesuai aturan.
"Saya yakin, pemilihan dekan dapat dilakukan dengan arif dan bijaksana tanpa harus mencederai aturan yang telah ditetapkan oleh undang-undang. Tapi kita tunggu saja hasil akhirnya,"pungkasnya. (jardin/leo)