Proyek Ratusan Miliar Milik BWS Maluku, Kini Jadi ‘Tempat’ Sampah Warga

  • Bagikan
Cek Dam Rinjani
Kondisi Cek Dam Rinjani di Ahuru, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, yang sudah dipenuhi sampah. (foto by ars/ameks)

AMBON, AMEKS.FAJAR.CO.ID —Minimnya kesadaran warga dalam menjaga kebersihan lingkungan, ditambah tidak adanya Tempat Pembuangan Sementara (TPS), dan armada pengangkut sampah yang melayani warga kampung Rinjani, Ahuru, Desa Batumerah, Kecamatan Sirimau, membuat warga terpaksa membuang sampah dibantaran cek dam, akibatnya sampat menumpuk disepanjang bantaran sungai tersebut.

Pantauan media ini di kawasan tersebut, cek dam Rinjani milik Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku kini menjadi tempat olahraga baru terutama lari, jalan, jogging, maupun lokasi pancing, sebab bantaran cek Dam Rinjani dipenuhi dengan berbagai jenis ikan air tawar. Namun sayangnya kini sudah di penuhi sampah.

"Padahal setelah cek Dam Rinjani ini selesai dikerjakan langsung dijadikan sebagai tempat olahraga baru bagi warga sekitar, sebab lintasan untuk olahraga sangat bagus sekali. Selain itu sudah jadi lokasi pancing, bagi para pemancing ikan air tawar di Kota Ambon, namun yang jadi masalah saat ini adalah masalah sampah," kata Budi, salah satu warga dikawasan kampung Rinjani, kepada media ini, Selasa (28/1).

Menurutnya, sampah sudah menyebar diseluruh bantaran cek dam tersebut. "Sampah- sampah inikan tertampung dan menumpuk didalam bantaran cek Dam Rinjani, karena tidak bisa mengalir keluar," ujarnya.

Dikatakan, andai saja sampah-sampah tersebut bisa keluar dari dalam bantaran cek dam, maka terjadi pencemaran lingkungan di pantai Batumerah hingga pantai Mardika. "Karena tidak bisa keluar (dari dalam cek Dam-red), membuat terjadi penumpukkan di dalam cek dam," bebernya.

Diakui, hal itu membuat cek dam Rinjani yang tadinya kelihatan bagus ini kini sudah sangat kotor. "Padahal kalau bantaran cek dam ini bersih maka sudah barang tentu membawa dampak positif bagi masyarakat, terutama peningkatan ekonomi masyarakat sekitar,"terangnya.

Ditambahkan, para pemancing dan warga yang sering berolahraga di kawasan cek dam Rinjani, telah berencana untuk membersihkan tumpuk-kan sampah tersebut.

" Rencana kita akan surati Pemerintah Kota dan Provinsi, tapi sayangnya cek dam ini masih dibawa pengawasan pihak Balai Sungai,"tandasnya.

Sementara itu, Rustam salah satu warga di kawasan tersebut, meminta kepada Pemerintah Kota terkhusus Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan Kota Ambon, untuk menyediakan armada pengangkut sampah bagi warga dikawasan tersebut.

"Warga yang mendiami kawasan Kampung Rinjani ini sudah sangat banyak, sehingga membutuhkan armada sampah, sebab jika tidak maka sangat repot sekali, untuk membuang sampah," pintahnya.
Diakui, selama ini warga hanya bisa membuang sampah dilokasi-lokasi yang ada meski dianggap tidak sesuai. "Ya mau bagaimana lagi (buang sampah-red), buat disekitar yang ada termasuk di dalam cek dam ini. Selain itu juga sampah di bakar," terangnya.



Untuk itu kata dia, pehatian Pemerintah sangat dibutuhkan."Kita juga sangat mencintai kebersihan lingkungan, untuk itu kami minta supaya ada armada yang melayani kami di kampung Rinjani. Warga Kampung Rinjani ini sudah ribuan," tandasnya. (ars hehanussa)

  • Bagikan