Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID — Universitas Pattimura (Unpatti) menggagas dan mengenalkan Archipelagic Centre of Excellence (ACE) sebagai pusat penghubung dan sinkronisasi intra-inter pusat studi, laboratorium, program studi (Prodi), fakultas, serta lembaga-lembaga eksternal.
Inisiatif ini diharapkan dapat berkontribusi dalam percepatan pembangunan Provinsi Maluku dalam bingkai Sapta Cita Lawamena.
Pengenalan ini disampaikan langsung Rektor Unpatti Prof Freddy Leiwakabessy dalam pertemuan bersama Gubernur Maluku Terpilih, Hendrik Lewerissa, Kamis (30/1/2025) di Kantor Perwakilan Pemda Maluku di Kebun Jeruk, Jakarta. Dalam pertemuan itu, Rektor ditemani lima guru besar, Prof.Wardis Girsang, Prof.Tonny Pariella, Prof August Pattiselano, Dr.Steve Huliselan, dan Dr.James Abraha.
Dalam pertemuan itu, Prof. Wardis Girsang, mengatakan ACE bertujuan untuk memetakan karakteristik Maluku sebagai wilayah kepulauan yang memiliki keunggulan seperti potensi perikanan dan kelautan yang besar, serta aset sosial kapital yang kuat.
Namun, Maluku juga menghadapi tantangan seperti rentang kendali yang luas, sarana konektivitas minim, sensitivitas konflik, biaya logistik mahal, dan daya saing yang rendah.
"Pendekatan pembangunan Maluku sebaiknya berbasis gugus pulau, dengan skala prioritas berdasarkan karakteristik wilayah yang terbagi dalam 12 gugus pulau. Ini dapat membantu menitikberatkan pembangunan pada daerah-daerah yang menjadi titik kantong kemiskinan di Maluku," jelas Prof. Wardis.
ACE, kata dia, diharapkan dapat melakukan koordinasi studi lintas lembaga untuk menemukan intervensi kebijakan yang tepat dalam penanggulangan kemiskinan.
Selain itu, ACE juga akan berperan dalam menghasilkan sumber daya manusia (SDM) berwawasan kepulauan dan kewirausahaan di setiap gugus pulau.
"Unpatti memiliki modal dan kapasitas SDM yang memadai untuk berpartisipasi sebagai pusat unggulan kepulauan. Kami siap bekerja sama dengan pemerintah daerah Maluku dalam mewujudkan Sapta Cita Lawamena," tambah Prof. Wardis.
Hendrik Lewerissa kepada para guru besar Unpatti ini, menyambut baik dan mengapresiasi langkah Unpatti dalam mengembangkan ACE.
"Pemda akan mendukung sepenuhnya selama ini merupakan kewenangan Pemda. Kami juga akan mengkomunikasikan dengan Bappenas dan Kementerian Dikti terkait program-program yang dibutuhkan Unpatti," ujar HL.
HL juga mengharapkan Unpatti tetap aktif berkontribusi melalui ide, gagasan, dan SDM untuk bersama-sama mendorong percepatan pembangunan di Maluku.
"Kehadiran ACE diharapkan dapat menjadi solusi praktis bagi masyarakat, pemerintah daerah, dan pusat," tegasnya.
Dengan adanya ACE, Unpatti berkomitmen untuk menjadi pusat unggulan yang tidak hanya mengedepankan penelitian dan pengembangan, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi pembangunan Maluku.
Kolaborasi antara Unpatti, pemerintah daerah, dan lembaga-lembaga terkait diharapkan dapat membawa Maluku keluar dari kemiskinan dan meningkatkan daya saing daerah.(jardin papalia)