Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID – Keluarga Wilfred Jordany Palapia (16), korban kecelakaan di Underpass depan Kantor ATR BPN Maluku, meminta klarifikasi dari pihak penyidik Polisi dan Rumah Sakit (RS) Siloam terkait pernyataan korban mabuk saat kejadian.
Orang tua korban, Boby Palapia, menegaskan bahwa anaknya tidak mengonsumsi minuman beralkohol sebelum kecelakaan terjadi. Kata dia, akibat pemberitaan tersebut, nama baik keluarganya tercemar, dan melanggar hak pasien dalam penanganan medis.
“Beta sebagai orang tua merasa dirugikan karena anak tidak mabuk dibilang mabuk, dan ini sudah menyebar luas kemana-mana,” ujarnya dengan nada kesal, Jumat (07/02/2025).
Akibat pemberitaan tersebut, RS Siloam menolak penanganan medis menggunakan BPJS dengan alasan korban dalam keadaan mabuk. Padahal, keluarga korban telah berusaha mengajukan pembiayaan 50-50 untuk operasi kaki senilai Rp50 juta.
“Siloam bilang tidak bisa menggunakan BPJS karena pengaruh alkohol. Padahal, anak Beta tidak pernah minum miras,” tuturnya.
Meski demikian, keluarga lebih memprioritaskan keselamatan anaknya. Namun, mereka menuntut klarifikasi untuk memulihkan nama baik keluarga yang telah tercemar.
“Beta minta ada berita klarifikasi untuk memulihkan nama baik keluarga dan anak Beta karena pemberitaan ini sudah viral,” pintanya.
Untuk membuktikan kebenaran, orang tua korban mencari informasi dari orang tua teman anaknya, Arthur. Menurut keterangan orang tua Arthur, pada malam kejadian, Jordan dan teman-temannya berada di dalam kamar hingga pukul 02.30 WIT.
“Arthur bilang mereka tidak pergi kemana-mana dan tidak ada kegiatan minum-minuman,” ujarnya.
Arthur juga menegaskan bahwa Jordan tiba di rumah sekitar pukul 00.30 WIT. “Jam 11 malam, Jordan masih mengetuk pintu kamar Beta. Beta tidak membuka karena sudah mengantuk,” tambahnya.
Selain itu, Arthur menyatakan bahwa tidak ada kegiatan mabuk-mabukan di tempat mereka.
Menurut keterangan Arthur, kata Boby, Jordan sempat mengeluh mengantuk saat pulang dari Galala. Untuk menghilangkan rasa kantuk, Jordan meminta Arthur memutar musik menggunakan headphone. Namun, tak lama setelah itu, kecelakaan terjadi.
“Setelah mengambil HP, Arthur melihat mobil sudah menabrak sepeda motor. Jordan langsung pingsan dan baru siuman di rumah sakit,” jelasnya.
Keluarga korban berharap adanya klarifikasi resmi dari pihak berwenang dan RS Siloam untuk menghentikan pemberitaan yang tidak akurat. Mereka juga meminta agar hak-hak pasien dalam penanganan medis tidak diabaikan.(yani)