Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID — Sejumlah nama pejabat disebut, memiliki peluang untuk diajukan sebagai calon Sekretaris daerah Maluku. Namun Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa kabarnya ingin mempertahankan Sadali Ie.
Sadali Ie ditunjuk sebagai Sekda sejak Desember 2022. Dia menggantikan Kasrul Selang. Setelah Murad Ismail selesai masa jabatannya, dia ditunjuk Menteri Dalam Negeri sebagai Pejabat Gubernur Maluku, sementara Plh diisi oleh Suryadi Sabirin, yang kini sudah pensiun.
Sejumlah nama telah mencuat ke publik sebagai pengganti Sadali. Berdasarkan Informasi yang diperoleh Ambon Ekspres, sekitar lima pejabat lingkup Pemprov Maluku disebut- sebut telah memenuhi persyaratan golongan dan kepangkatan.
Sesuai aturan, pangkat/golongan calon Sekda Provinsi minimal Pembina Utama Muda atau IV/c. Ada Asisten Pemerintahan Sekretariat Daerah (Setda) Maluku Semuel Estefanus Huwae, Kepala Biro Pemerintahan Setda Provinsi Dominggus Kaya.
Kemudian Kepala Dinas Pariwisata Achmad Jaiz Ely, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Baped- da) Maluku Anton Lailossa serta mantan Sekda Maluku, Kasrul Selang.
“Kalau kepangkatan dan golongan semua nama itu sudah memenuhi (golongan 4C), apalagi mereka sudah pernah memimpin OPD lebih dari dua tahun dan sudah pernah tangani dua OPD berbeda,”ujar
sumber Ambon Ekspres di dalam kantor Gubernur Maluku, Senin (10/3) kemarin.
Sementara sumber Ambon Ekspres lainnya menyebutkan bahwa, Gubernur-Wakil Gubernur menginginkan adanya sosok birokrat di posisi Sekda Maluku yang mampu menerjemahkan visi-misinya serta tidak mudah terkontaminasi politik praktis.
Terkait hal tersebut, pengamat politik sekaligus akademisi asal Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Said Lestaluhi, kepada Ambon Ekspres, Senin (10/3) kemarin mengatakan, memang posisi Sekda adalah jabatan strategis karena merupakan bagian dari jabatan karir, yang punya reputasi, kinerja, dedikasi atau yang paling baik dan bisa menjadi contoh bagi semua pegawai.
“Berkaitan dengan siapa yang layak, memang harus ada beberapa indikator seperti persyaratan kepangkatan dan administrasi lainnya, kemudian kinerja selama ini yang cukup bagus. Namun yang lebih penting adalah bagaimana bisa membangun relasi yang baik dengan kepala daerah-wakil kepala daerah,”katanya.
Dalam menentukan siapa yang pantas menduduki jabatan Sekda, Said menjelaskan, ia sepakat dengan sikap gubernur yang akan memakai sistem meritokrasi, dimana menempatkan seorang pejabat berdasarkan kompetensi dan pengalaman yang sudah dilalui.
Sementara itu informasi yang diterima ameks.fajar.co.id, Hendrik Lewerissa sudah mulai nyaman dengan Sadali Ie. Karena itu, Hendrik ingin mempertahankan mantan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Maluku ini di kursi Sekda.
“Pak Gubernur sepertinya masih ingin pertahanan Sadali Ie sebagai Sekda. Tapi nanti kita lihat, apa ada Resahkan masyarakat untuk menggantikan Sadali ataukah tidak,” kata sumber ini.
Gubernur Hendrik Lewerissa, menegaskan bahwa tata kelola birokrasi menjadi hal penting dan berada pada poin pertama sapta cita, guna mengidentifikasi masalah birokrasi yang ada, serta diperhada kan dengan jumlah ASN sebanyak kurang lebih 11.500 orang.
Hal itu, lanjut Hendrik, adalah potensi yang besar, namun apa arti jumlah yang besar ini jika tidak mampu mengelola atau menatanya, sehingga bisa memberi kontribusi positif untuk kemajuan Maluku.
“Oleh karena itu kita sudah berkali-kali menyampaikan bahwa kesempatan pengisian jabatan, promosi, dan mutasi itu atas pertimbangan murni kompetensi, kemampuan kapasitas, dan karakter yang baik,”jelasnya.
“Jadi tidak ada lagi promosi jabatan di Provinsi Maluku, yang dilakukan karena faktor suka atau tidak suka. Dipastikan itu tidak akan terjadi di pemerintahannya lima tahun kedepan, agar kita dapat menjadi tim kerja yang memandang Maluku dari visi dan misi yang sama,”tutupnya. (zainal patty)