Fokus Lunasi Utang, Bodewin Wattimena Target 2026 Pemkot Bebas Utang

  • Bagikan
Bodewin Wattimena, Walikota Ambon
Bodewin Wattimena, Walikota Ambon.

AMBON, AMEKS.FAJAR.CO.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon akan melakukan efisiensi anggaran dengan memangkas 50% anggaran perjalanan dinas sebagai langkah strategis dalam mengelola keuangan daerah.

Keputusan ini sejalan dengan kebijakan efisiensi anggaran yang dicanangkan oleh Pemerintah Pusat (Pempus).

Wali Kota Ambon, Bodewin Melkias Wattimena, menegaskan bahwa selain perjalanan dinas, penghematan juga akan dilakukan terhadap sejumlah anggaran lain.

“Selain perjalanan dinas, kami juga akan memangkas anggaran untuk alat tulis kantor (ATK), konsumsi rapat, serta anggaran lain yang perlu diefisiensikan,” ujarnya, Rabu (26/3/2025).

Pemkot Ambon juga tengah menghadapi beban utang pihak ketiga yang masih harus diselesaikan.

Wattimena mengungkapkan, bahwa pada awal 2024, Pemkot membawa utang sebesar Rp 57 miliar, yang terdiri dari berbagai kewajiban, termasuk, Rp 24 miliar untuk Alokasi Dana Desa (ADD) selama empat bulan.

Kemudian, Rp 30 miliar untuk membayar pegawai kontrak yang sebelumnya hanya dianggarkan dua bulan, dan Rp 18 miliar untuk Dana Alokasi Khusus (DAK) yang belum dibayarkan.
Secara keseluruhan, Pemkot Ambon perlu mengefisiensikan anggaran sebesar Rp 100 miliar guna menutupi seluruh utang tersebut.

“Kami menargetkan bahwa pada 2025, tidak boleh ada lagi utang. Perencanaan keuangan harus dilakukan dengan baik agar Pemkot tidak mengalami kesalahan dalam pengelolaan anggaran,” tegas Wattimena.

Selain melunasi utang pihak ketiga, Pemkot Ambon juga akan segera membayar Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) bagi ASN yang tertunggak selama empat bulan, Alokasi Dana Desa (ADD) yang belum dibayarkan selama tiga bulan, Sertifikasi guru, yang sebelumnya mengalami keterlambatan pembayaran.

Wattimena bahkan meminta agar ke depan, dana sertifikasi guru langsung ditransfer dari pusat ke rekening masing-masing guru atau sekolah, tanpa melalui kas daerah.

“Kami akan meminta Pemerintah Pusat agar dana sertifikasi guru langsung masuk ke rekening penerima tanpa perantara kas daerah, sehingga tidak ada lagi keterlambatan pembayaran,” jelasnya.

Wattimena menegaskan, bahwa Pemkot Ambon akan terus melanjutkan program pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat.

Beberapa target utama dalam lima tahun ke depan antara lain, 80-90% jalan di Ambon teraspal, Akses air bersih bagi 80-90% warga kota, Menekan angka kemiskinan dan pengangguran.

“Kami ingin memastikan pembangunan berjalan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Tidak boleh ada lagi utang, dan kita harus bekerja dengan baik untuk mewujudkan Ambon yang lebih maju,” tandasnya. (AHA)

  • Bagikan