AMBON, AMEKS.FAJAR.CO.ID – Pemerintah pusat melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berkomitmen memperkuat ketahanan energi di Kawasan Timur Indonesia.
Salah satu langkah strategisnya adalah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTU) berkapasitas 40 megawatt (MW) di Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memastikan proyek tersebut akan didorong percepatan pembangunannya. Hal itu disampaikan Bahlil saat melakukan kunjungan kerja ke Kota Ambon, Sabtu (5/4/2025).
Dalam agenda tersebut, Bahlil meninjau langsung PLN Unit Pelaksana Penyaluran dan Pengatur Beban (UP3B) Maluku. Ia memeriksa beberapa fasilitas penting seperti pusat kontrol kelistrikan dan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), guna memastikan pasokan energi aman selama masa siaga Idul Fitri 1446 Hijriah.
“Alhamdulillah, secara keseluruhan persiapan energi selama Lebaran Idul Fitri berjalan dengan baik dan aman. Pasokan listrik mencukupi, termasuk untuk kebutuhan kendaraan listrik,” ujar Bahlil.
Menteri ESDM juga menegaskan bahwa potensi panas bumi sebesar 40 MW di Maluku Tengah akan dimanfaatkan untuk pembangkit ramah lingkungan sebagai bentuk transisi dari energi fosil ke energi baru terbarukan (EBT).
“Potensi panas bumi ini telah dimasukkan ke dalam RUPTL. Kita ingin mengurangi ketergantungan pada solar dan batu bara, serta mengganti mesin-mesin tua dengan sumber EBT. Ini menjadi bentuk keseriusan pemerintah dalam menyediakan energi bersih,” jelas Bahlil.
Kunjungan kerja Menteri ESDM juga turut diikuti oleh Ketua Posko Nasional Sektor ESDM Hari Raya Idul Fitri 1446 H, yang juga Kepala BPH Migas, Erika Retnowati, beserta jajaran.
Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan pengawasan, pendistribusian BBM, gas, listrik, serta kesiapsiagaan kebencanaan geologi selama periode hari raya.
Turut hadir pula Direktur Distribusi PT PLN (Persero) Adi Priyanto, EVP ODM PT PLN Rudi Purnomoloka Putra, Pth. Direktur Utama PPN Mars Ega Legowo, Sekda Maluku Sadali Ie, dan Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU), Awat Tuhuloula, memaparkan kondisi sistem kelistrikan di wilayah tersebut, khususnya selama masa siaga Idul Fitri 1446 H.
“Kami memiliki daya mampu sebesar 106 MW dengan beban puncak 57 MW dan cadangan daya 49 MW di Sistem Ambon. Sedangkan di Sistem Ternate, beban puncak 38 MW dengan daya mampu 66 MW dan cadangan 28 MW,” jelas Awat di hadapan Menteri Bahlil.
Selama masa siaga hingga 11 April 2025, PLN menurunkan 1.250 personel yang tersebar di 203 posko di seluruh wilayah Maluku dan Maluku Utara.
Selain itu, 20 personel bersertifikasi PDKB disiagakan untuk pemeliharaan jaringan tanpa pemadaman.
Awat juga mencatat adanya peningkatan signifikan jumlah pemudik pengguna kendaraan listrik di tahun ini.
“Jumlah pemudik kendaraan listrik naik dua kali lipat dibandingkan tahun lalu. PLN menyiagakan 132 petugas di 22 titik SPKLU yang tersebar di Maluku dan Maluku Utara,” pungkasnya.(elias rumain)