Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Syahril Rumluan, Sekretaris Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Maluku, menyerukan semua pihak untuk menjaga perdamaian di Maluku.
Ia meminta kelompok yang bertikai di sejumlah wilayah, seperti Maluku Tenggara, Tulehu-Tial, dan Sawai-Masiolang-Rumaolat di Maluku Tengah, untuk mengedepankan dialog damai.
"Segala persoalan dapat diselesaikan tanpa kekerasan. Kedepankan persaudaran dan akal sehat, ketika ada masalah," ungkap aktivis PMII Maluku ini kepada ameks.fajar.co.id, Sabtu (5/4/2025).
Rumluan mendukung upaya perdamaian yang sedang dibangun pemerintah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten. Ia berharap proses ini didukung penuh oleh semua pihak, termasuk masyarakat dan aparat keamanan.
"Perdamaian adalah tanggung jawab bersama," tegasnya.
Salah satu poin penting yang ditekankan Rumluan adalah pentingnya menjaga persaudaraan antar-desa bertetangga. Menurutnya, hubungan sosial yang harmonis akan mencegah konflik berkepanjangan.
"Kita harus mengutamakan kebersamaan, bukan permusuhan," ujarnya.
Di era digital, Rumluan juga mengingatkan masyarakat agar tidak menyalahgunakan media sosial untuk provokasi atau propaganda.
Ia menyesalkan maraknya konten yang memicu perpecahan dan mendorong masyarakat berpikir kritis sebelum membagikan informasi.
"Media sosial seharusnya menjadi alat pemersatu, bukan pemicu konflik," tegasnya.
Ia meminta Polda Maluku dan Kodam XV/Pattimura mengoptimalkan operasi cyber untuk menindak tegas penyebar hoax sesuai hukum yang berlaku.
Rumluan meyakini, penegakan hukum terhadap pelaku penyebar berita bohong akan menciptakan efek jera. Ia juga mendorong kolaborasi antara tokoh agama, masyarakat, dan aparat untuk memantau konten provokatif di dunia maya. (Yani)