Bupati La Hamidi Minta Bantu IDI Kembalikan Dokter Spesialis yang Hengkang dari Bursel

  • Bagikan
Audens Bupati La Hamidi bersama Wakil Bupati Gerson Elieser Selsily dengan IDI Maluku yang berlangsung di ruang rapat Bupati Bursel Kamis (10/4) kemarin. (foto by edy simaela/ameks)

NAMROLE, AMEKS.FAJAR.CO.ID – Pemerintah Kabupaten Buru Selatan (Pemkab Bursel) menghadapi krisis tenaga kesehatan, terutama kekurangan dokter ahli di berbagai fasilitas layanan kesehatan.

Kondisi ini berdampak langsung pada kualitas pelayanan kesehatan masyarakat, baik di 13 Puskesmas maupun di dua rumah sakit yang ada, yakni RSUD dr. Salim Alkatiri dan Rumah Sakit Pratama di Desa Fogi, Kecamatan Kepala Madan.

Yang lebih memprihatinkan, sejumlah dokter spesialis yang sebelumnya telah diangkat sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dan dibiayai oleh Pemkab Bursel untuk menempuh pendidikan lanjutan, kini memilih hengkang dan tidak kembali mengabdi di daerah.

Merespons situasi ini, Pemkab Buru Selatan meminta dukungan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Maluku untuk membantu mengatasi kekurangan tenaga medis, terutama dengan mendatangkan dokter ahli dan memulangkan para dokter spesialis yang telah meninggalkan Bursel.

"Kita sangat kekurangan tenaga dokter, baik dokter umum maupun dokter spesialis. Kami minta bantuan IDI untuk bantu mendatangkan dokter-dokter ke Buru Selatan," kata Bupati Buru Selatan, La Hamidi, saat audiensi dengan Ketua IDI Provinsi Maluku, dr. Saleh Tualeka, Kamis (10/4/2025), di ruang rapat Bupati.

Ia mengungkapkan bahwa pelayanan di RSUD dr. Salim Alkatiri sebelumnya cukup baik, bahkan sempat menerima rujukan pasien dari Kabupaten Buru. Namun dalam beberapa waktu terakhir, pelayanan menurun akibat minimnya jumlah dokter ahli.

Hal senada disampaikan Wakil Bupati Buru Selatan, Gerson Elieser Selsily. Ia menyayangkan sikap beberapa dokter spesialis yang telah mendapat dukungan Pemkab untuk melanjutkan studi, namun memilih meninggalkan Bursel usai menyelesaikan pendidikan.

“Ini sangat mengecewakan. Kita sudah bantu mereka, tapi mereka malah hengkang. Kami sangat berharap IDI bisa membantu mengembalikan mereka,” ujar Gerson.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua IDI Maluku, dr. Anselin Nikijuluw, menyatakan komitmen IDI untuk membantu Pemkab Bursel dalam mengatasi persoalan ini. Pihaknya akan membangun komunikasi dengan para dokter yang pernah bertugas di Buru Selatan agar mereka bersedia kembali.

“Kami akan berupaya semaksimal mungkin. Namun perlu dipahami, untuk mendatangkan dokter ahli, Pemkab juga harus menyiapkan fasilitas pendukung seperti tempat tinggal, insentif, dan kebutuhan lainnya, karena para dokter ini biasanya datang bersama keluarga,” jelas dr. Anselin.

Ia berharap koordinasi antara IDI dan Pemkab Bursel dapat membuahkan hasil, sehingga pelayanan kesehatan di daerah dapat kembali optimal dan kekurangan tenaga medis bisa segera diatasi.(edy simaela)

  • Bagikan