Mau ke SBB, Hindari Wilayah Ini, Ada Bencana

  • Bagikan
Lintas Seram
Kapolres SBB, AKBP Denny Andreas Dharmawan bersama tim dari BPBD, dinas PUPR dan Perhubungan, melakukan peninjauan terhadap daerah rawan bencana di SBB, Selasa (19/7). (Humas Polres SBB).

Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID FAJAR. CO. ID. - Warga yang melintasi jalur lintas seram dari pelabuhan penyebrangan Waipirit, menuju Piru, SBB, maupun ke Masohi Maluku Tengah, harus lebih berhati-hati sebab terdapat banyak genangan air, patahan hingga longsoran.

Kasat Reskrim Polres SBB, Iptu Irwan mengatakan, berdasarkan hasil pantauan yang dilakukan oleh Polres SBB, bersama BPBD, Dinas Perhubungan dan sejumlah instansi terkait lainnya, ditemukan belasan titik patahan, longsoran dan genangan air.

"Tinjauan yang dilaksanakan pagi hingga sore tadi, dipimpin oleh pak Kapolres SBB, AKBP Dennie Andreas Dharmawan, ditemukan ada sekitar 14 titik, patahan, longsoran dan genangan air, " kata dia, kepada media ini, Selasa (19/7) malam.

Menurutnya, patahan dan longsoran itu ditemukan dikawasan gunung Sakiri SBB.
"Di gunung tersebut ada satu titik patahan dan longsoran yang sudah menutup sebagian badan jalan. Kemudian patahan, hingga mengakibatkan jalan tamasu (kedalam sekitar 50 centimeter, "jelasnya.

Dijelaskan, selain dikawasan tersebut juga ditemukan patahan dikawasan gunung porola dan gunung parang SBB.


"Gunung porola ada 3 titik patahan, yang membuat jalan tamasu sekitar 50 centimeter, dan di gunung parang ada 4 titik patahan dan juga longsor, " bebernya.

Kemudian lanjut dia, hal serupa juga terjadi diantara perbatasan desa Kamal dan Desa Nuruwe, terdapat satu titik pahatan dan longsor.


"Untuk longsor itu juga sudah makan sebagian badan jalan. Sedangkan di sekitar Kamarian, juga terdapat 1 titik longsor yang sudah ambil setengah badan jalan, "ujarnya.

Selain itu, terdapat genangan air dengan mencapai 10 centimeter berada diantara desa Rumakai, dan dusun Wailei, Desa Latu.

" Untuk genangan air dikawasan itu ketinggiannya mata kaki orang dewasa akibat adanya luapan salah satu sungai kecil dikawasan tersebut, "urainya.

Sedangkan di desa Huse, kecamatan Elpaputih terdapat satu jembatan yang putus.

"Di Huse itu, ada satu jembatan yang putus total. Kemarin sudah diperbaiki oleh Balai Jalan dan PT. Paris Jaya, hanya saja intensitas hujan tinggi sejak sore hingga malam kemarin, membuat terkikis dan jembatan darurat yang sudah dibuat itu kembali ambruk. Siang tadi sudah dilakukan perbaikan kembali, tapi belum dipastikan apakah sudah selesai atau belum,"tuturnya.

Diakui, tujuan dari peninjauan dan pendataan itu melihat kondisi jalan. Masyarakat terutama pengguna jalan baik dari dan menuju Piru, maupun sebaliknya serta dari Waipirit menuju Masohi, maupun sebaliknya agar tetap waspada.


"Tujuannya untuk dinas perhubungan agar beri tanda sehingga tidak memakan korban dari masyarakat, " pungkasnya. (ARH).

  • Bagikan

Exit mobile version