Masohi, AMEKS.FAJAR.CO.ID,- Hujan dengan intensitas cukup tinggi kembali mengguyur kota Masohi dan sekitarnya. Kondisi ini membuat sampah bertebaran di badan jalan.
Kondisi ini terjadi di sejumlah ruas jalan di kota yang bertajuk Pamahanu Nusa terutama di ruas jalan di depan kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Maluku Tengah, Kelurahan Namaelo, kota Masohi.
Sejumlah sampah, seperti tikar bekas, popok bayi, dan beberapa jenis sampah lainnya mewarnai pemandangan pagi itu.
Erni salah satu warga kota Masohi, yang melewati daerah tersebut, mengatakan bini sudah menjadi pandangan yang familiar pasca hujan di kota Masohi.
"Jalur itu memang sudah langganan sampah, pasca hujan," ungkapnya kepada Ambon Ekspres. Selasa (23/8).
Dikatakan kalau hal ini terus terjadi, Masohi sebagai kota Kabupaten Maluku Tengah, akan dikenal sebagai daerah darurat sampah, karena tingkat kesadaran masyarakat yang masih minim di barengi dengan penanggulangan serta penanganan sampah yang terbilang cukup lemah.
"Jangan sampai ini jadi momok untuk kota yang di kenal bersih ini," jelas perempuan yang berprofesi sebagai guru itu.
Kepala Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup Maluku Tengah, Gress. Y. Hallatu, mengatakan saluran di depan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) itu mempunyai saluran yang begitu kecil, sehingga akses air dari puncak tidak bisa ditampung dan keluar memenuhi badan jalan.
Bersamaan dengan itu, kesadaran masyarakat terhadap sampah yang masih minim, membuat daerah pada kelurahan Namaelo kota Masohi selalu dipenuhi sampah pasca hujan.
"Kami sudah kerahkan beberapa petugas kebersihan lingkungan hidup untuk membersihkan lokasi tersebut," ujarnya.
Ia berharap agar tingkat kesadaran masyarakat terhadap sampah lebih ditingkatkan lagi, mengingat Dinas Lingkungan Hidup sendiri telah melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan Maluku Tengah yang bersih dan sehat.
"Kami sudah melakukan program jemput sampah, Dimana setiap paginya petugas akan menjemput sampah dari rumah ke rumah," tutupnya. (DW)