Sebanyak 600 Pasukan Gabungan Diturunkan Amankan Pemulangan Pengungsi Kariu

  • Bagikan
pemulangan pengungsi kariu
Pasukan Brimob yang diturunkan untuk pengamanan pemulangan pengungsi Kariu, Pulau Haruku, Maluku Tengah. (Foto: Humas Polresta Ambon)

Ambon,AMEKS.FAJAR.CO.ID.-Aparat keamanan sebanyak 600 personil gabungan TNI-Polri diturunkan untuk pengamanan pemulangan pengungsi Kariu, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah.

Rencananya, Senin (19/12/2022) dipulangkan ke lokasi asalnya. Personil gabungan TNI-Polri yang dikerahkan selain dari Polresta Ambon, Direktorat Samapta Polda Maluku, Satuan Brimob, Direktorat Polairud, dan juga melibatkan personil Raidader 733.

Hal itu disampaikan juru bicara Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Leae, Ipda Moyo Utomo." Dan hari ini (Minggu-red) personil gabungan TNI-Polri ini sudah dikerahkan ke pulau Haruku," ujar Moyo.

Dipastikan agendakan rencana pemulangan pengusi Kariu yang saat ini berada di Negeri (Desa) Aboru, Kecamatan Pulau Haruku, Malteng melibatkan 600 personil gabugan TNI-Polri.

"Pemulangan pengunsi besok (Senin-red). Sedangkan personil gabungan dikerahkan itu termasuk melibatkan personil Raider 733," akui Moyo.

Sebelumnya, kesiapan rencana pemulangan warga Kariu, pengunsi konflik sosial di Pulau Haruku, Maluku, sudah dibahas bersama pihak Istana Kepresiden dalam rapat koordinasi dengan pemerintah daerah (Pemda) dan unsur TNI-Polri, termasuk tokoh adat dan masyarakat setempat, Rabu (14/12/202) lalu.

Rapat secara virtual, dipimpin Kepala Deputi II Kantor Staf Presiden, Abetnego Tarigan. Sementara Pemda dan unsure TNI-Polri mengukuti rapat dari ruang kerja kepala Dinas PUPR Maluku di jalan D.I. Panjaitan No.2, Uritetu, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.

"Pertemuan ini kami laksanakan guna update perkembangan terkini dan kedepan. Dimana kita berencana 19 Desember 2022 ini akan melaksanakan pemulangan dan secara perlahan akan merealisasikan tuntutan atau harapan masyarakat baik rehabilitasi rekontruksi dan juga perladangan serta kebun dan tempat upacara adat," ujar Kepala Deputi II Kantor Staf Presiden RI, Abetnego Tarigan, dalam Rakor.(ERM)

  • Bagikan