Saumlaki,AMEKS.FAJAR.CO.ID - Ribuan masyarakat Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) dihadiahkan bingkisan Natal oleh mantan Bupati Tanimbar, Petrus Fatlolon.
Penyaluran 2000 paket Natal berupa sembako oleh Petrus Fatlolon itu, diketahui telah berlangsung sejak tahun 2016 lalu, dan hingga saat ini (21/12/22) masih intens berbagi kasih dengan masyarakat.
Ribuan warga yang mendatangi kediaman pribadi Fatlolon di desa Sifnana untuk mendapatkan bantuan, berupa beras kemasan 5 kilogram.
“Jujur saja, baru beta temui sosok pimpinan seperti Bapa Petrus. Pa Petrus Sudah hampir setengah tahun mengakhiri jabatannya, namun masih tunjukan kepedulian bagi kami rakyat kecil,” ungkap Emiliana.
Ibu Welmina Fatlolona mengaku, baru pertama melihat kepedulian Fatlolon kepada masyarakat. Namun bagi dirinya, selama sosok Petrus Fatlolon menjabat Bupati, telah banyak perubahan yang dilakukan bagi Tanimbar.
Fatlolon yang didampingi Istrinya menyambangi warga Janda, dan keluarga miskin di kediamannya, sambil menyampaikan terima kasih atas dukungan selama penyelenggaraan pemerintahan lima tahun terakhir yang dipimpinnya.
“Saya dan keluarga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Tanimbar pada umumnya. Dan pada khususnya yang hadir saat ini. Karena itu, kita naikan puji dan syukur kepada Tuhan Sang pencipta, saya telah mengakhiri jabatan sebagai Bupati dengan baik,” kata dia.
Dalam sambutanya, ia mengklarifikasi sejumlah isu miring, kalau dirinya tersangkut masalah korupsi bahkan ditangkap KPK.
"Orang mulai menyebarkan cerita-cerita bohong, fitnah serta bertendensi politik. Dan mereka tidak pernah membicarakan hal hal baik yang sudah saya lakukan selama lima tahun menjabat,” kata Fatlolon.
Sejumlah hal telah dilakukan Fatlolon. Pertama perubahan nama kabupaten, menjadi Kepulauan Tanimbar. Dulunya bernama kabupaten Maluku Tenggara Barat.
“Jalan masuk lokasi wisata Weluan yang dihotmiks, Tugu selamat datang di perempatan desa Sifnana, Tugu Gading Gaja di depan perumahan Bupati yang merupakan Harta adat termahal di Tanimbar, Dan juga Jalan di Atubul dol dan Atubul Da,” ungkap Fatlolon.
Dia berharap, masyarakat lebih selektif dan tidak mudah percaya dengan berita bohong. Siapa yang mau menjadi pimpinan harus tinggal di Tanimbar, dan mendengarkan keluhan yang di alami masyarakat.
“Jangan tinggal diluar, nanti mau calon baru datang di Tanimbar. Kita boleh berbeda pendapat bahkan pilihan Politik namun jangan kita saling menjatuhkan satu dengan yang lain. Ketika itu terjadi tanpa sadar kita telah melecehkan tatanan adat orang Tanimbar dalam Istilah Duan Lolat,” yutup Fatlolon.
Usai pembagian sembako di kediamannya, Fatlolon melanjutkan kegiatan "Berbagi Kasih" bersama masyarakat di desa Amdasa sampai di kecamatan Molu Maru. (MAL)