AMBON, AE.--Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon akan mengukuhkan
empat guru besar sekaligus. Pengukuhan ini digelar dalam
Rapat Terbuka Luar Biasa Senat Universitas Pattimura, Selasa (7/2).
Empat guru yang dikukuhkan hari ini, adalah guru besar bidang ilmu administrasi publik pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Prof. Dr. Zainal Abidin Rengifurwarin, M. Si, guru besar bidang ilmu pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Prof. Dr. Patrisius Rahabav M. Si, guru besar bidang ilmu ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEBIS), Prof. Dr. Steven Siala, M.S, dan guru besar bidang ilmu fisika nanosains dan nanoteknologi pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (F-MIPA) Prof. Hendriy Izaac Elim, Ph. D.
Ketua senat Unpatti, Prof. Dr. S. E. M. Nirahua mengatakan, dengan bertambahnya empat guru besar ini, total guru besar yang ada di Universitas Pattimura Ambon berjumlah 82.
"Yang terdiri dari buru besar yang telah meninggal dunia enam belas orang (16), guru besar yang pindah satu (1) orang, yang pensiun tujuh orang (7) dan yang aktif limapuluh delapan (58) orang. Dan ini pertama kalinya, Unpatti mengkukuhkan empat guru besar sekaligus," katanya kepada Ambon Ekspres saat dikonfirmasi, Senin (6/2).
Prof. Dr. Zainal Abidin Rengifurwarin dalam pemaparan pidatonya mengangkat tema, "Peran Administrasi Publik, Dinamika Pergeseran Makna, Paradigma, Profil, Peran dan Isu Administrasi Kepulauan". Tema ini, menurut Zainal, dianggap penting dan masih relevan sesuai dinamika perkembangan administrasi publik dalam kehidupan bernegara saat ini termasuk di Provinsi Maluku.
"Disisi lain dalam praktek, masih ada kekeliuran persepsi tentang makna administrasi publik, apa posisinya sebagai seni, atau ilmu, bagaimana orientasi dan paradigmanya, apa fungsi dan profil administrasi pubik, dan bagimana peran administrasi publik, serta apa isu administrasi daerah kepulauan," ujarnya.
Lebih lanjut, jelas Zainal, administrasi publik sebagai pengetahuan, jika ditilik dari sisi historis sebenarnya telah muncul dan hadir bersamaan dengan keberadaan manusia di dunia ini. Ketika manusia berusaha mengatur, menata dan melakukan pengendalian kegiatan kerja sama dalam institusi (organisasi) yang bersifat publik.
Kerjasama manusia merupakan gejala yang universal sifatnya dalam organisasi publik, sudah ada sejak zaman primitif sampai zaman modern sekarang ini. Kerja sama juga merupakan gejala yang dapat ditemui dalam semua bidang kehidupan, baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya, keagamaan, pemerintahan, maupun dalam bidang hiburan.
Pada akhir abad 19 atau awal abad 20, ungkap Zainal, muncul ilmu administrasi pubik karena memenuhi syarat sebagai ilmu dari induknya ilmu administrasi. Administrasi publik adalah ilmu yang mempelajari kegiatan kerjasama dalam institusi atau organisasi yang bersifat publik.
Sebagai cabang ilmu administrasi, administrasi publik menggunakan semua teori, konsep, dan analisa yang berlaku dalam ilmu administrasi. Pada saat yang sama administrasi publik juga memanfaatkan teori dan konsep yang berlaku dalam beberapa cabang ilmu sosial, seperti ilmu poltik, ekonomi, psikologi, antropologi budaya, dan sosiologi untuk mengembangkan dirinya.
"Pada awalnya, esensi administrasi publik ini dipahami secara terbatas oleh sebagian kalangan sebagai sekadar instrumen atau hal yang bersifat teknis semata-mata, bahkan jika terjadi kesalahan dalam pelaksanaan kegiatan, yang menjadi “biang” dan “sasaran tuduhan", penyebabnya adalah “kesalahan teknis administratif”, bukan kesalahan bidang lain, misalnya bidang “kesalahan politik, “kesalahan hukum", " kesalahan ekonomi" dan lain - lain. Sehingga membuat disiplin administrasi publik ini menjadi kurang mashur," jelasnya.
Sementara itu, Prof. Dr. Patrisius Rahabav dalam pemaparan pidatonya, yang berjudul Implementasi Good Governance dan Sound Governance dalam meningkatkan mutu dan saing pendidikan di Indonesia, mengatakan, pendidikan memiliki peran yang amat strategis dalam pengembangan mutu sumber daya manusia.
"Oleh karena itu investasi terpenting suatu bangsa adalah pendidikan karena berhubungan erat dengan human capital. Studi Bank Dunia menunjukkan bahwa investasi pendidikan dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap keuntungan ekonomi," jelasnya.
Lebih lanjut, dikatakan, studi tersebut menyimpulkan bahwa keuntungan ekonomi (rate of return) diperoleh dari investasi pendidikan berbanding terbalik dengan investasi fisik dengan perbandingan rata-tata 15,34 dan 9,1. Pada tataran itu investasi di bidang pendidikan, menjadi prediktor yang menentukan keuntungan ekonomi dalam artian sempit dan kualitas dan martabat bangsa dalam artian luas.
Tidak heran bila sektor pendidikan menjadi salah satu leading sektor kebijakan pembangunan suatu negara.
"Semua negara berlomba meningkatkan mutu dan daya saingnya di bidang pendidikan. Indonesia misalnya, terus berupaya memperbaiki mutu dan daya saingnya melalui berbagai kebijakan," tuturnya.
Sedangkan Prof. Dr. Steven Siala mengangkat tema "rospek Usaha Perikanan Tangkap Atas Realitas Fully-Exploited Pada Tiga Wilayah Pengelolaan Perikanan Di Propinsi Maluku".
"Fenomena menarik ini, mendorong saya mengungkap judul ini. Dimana situasi yang cenderung stagnan atas kesejahteraan para nelayan selaku pelaku usaha perikanan tangkap. Sejak berada dalam tingkat pengelolaan sumber daya ikan moderate hingga mencapai jenuh (fully exploite)," imbuhnya.
Lebih lanjut, kata dia, Maluku adalah Provinsi Kepulauan. Sektor perikanan sebagai sektor unggulan. Penyebutan ini juga tidak terlepas dengan keadaan mata pencarian masyarakat di Maluku yang lebih didominasi sebagai nelayan.
Maluku sebagai wilayah kepulauan berada dalam lingkaran tiga Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP). Dimana, WPP-715 meliputi Laut Seram, WPP-714 meliputi Laut Banda, WPP-718 yang meliputi Laut Arafura.
"Dimana ke tiga WPP ini memiliki potensi lestari sekitar 4,9 juta ton per tahun, atau sekitar 39,626 dari total potensi lestari nasional. Tingkat pemanfaatan rata-rata per WPP yaitu WPP 714 sebesar 89Y6, WPP 715 sebesar 95Yo dan WPP 718 sebesar 8976. Angka-angka ini menunjukkan bahwa status tingkat pemanfaatan sumber daya ikan di ke-3 WPP adalah fully-exploited. Dengan demikian upaya pemanfaatan tetap dipertahankan dengan monitor ketat (KKP, 2017)," jelasnya.
Guru besar ilmu fisika nanosains dan nanoteknologi, Prof. Hendriy Izaac Elim, Ph. D, mengangkat judul pidato pengukuhannya berjudul 'Fisika Multitasking dalam nanosains, nanoteknologi dan nanomedis'.
"Pada pidato ini disajikan fisika terdepan (frontier physics) yang telah dikembangkan oleh peneliti sejak 2001 tentang fisika nanosains, nanoteknologi dan nanomedis. Teknologi tercanggih di abad 21 ini yang paling mungkin untuk diterapkan secara multitasking di seluruh berbagai bidang kehidupan manusia adalah nanoteknologi yaitu teknologi chip yang ukurannya hanya sekitar 100 hingga 1000 atom (nanometer atau 10” m). Atau sebesar 1/1000 dari tebal rambut manusia (“100 ym). Hasil penemuan tingkat tinggi (advanced sciences and technology) sangat bergantung pada pengembangan ilmu-ilmu dasar (basic sciences), khususnya ilmu fisika," jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan, fisika merupakan ilmu dasar untuk membangun ilmu kimia molekul yang kemudian berlanjut ke sel terkecil dari tubuh manusia (DNA) yang terdiri dari guanin, Citosin, adenine dan timin.
"Ada 4 atom dasar yang merangkai sel hidup terkecil ini yaitu hydrogen (,H7), carbon (C4), nitrogen (JN4) dan oksigen (30'”). Bumi sendiri dibuat dengan dimulai dari 2 jenis atom H, and O berupa air (H,0) (Holy Bible, 2 Pet. 3:5). Sedangkan air minum manusia sehari-hari terdiri dari sekitar “20 H,O atau berdiameter sebesar “3,48 nm. Jadi sejak awal Tuhan menciptakan bumi sebagai tempat hidup manusia dengan teman Eden, hidup sehari hari manusia sudah menggunakan teknologi nano," jelasnya.
Dia menambahkan, hari ini merupakan pengukuhan professor fisika pertama di Indonesia timur.
"Pada program studi fisika yang pertama unggul di Indonesia timur Ini, kami menyajikan berbagai hasil riset penemuan dalam 21 tahun terakhir ini terutama berhubungan dengan berbagai sifat-sifat optik, elektronik dan nonlinier optik, dari beraneka ragam material berstruktur nana, baik metalik nanomaterial, semikonduktor nanostruktur, maupun superhybrid material. Adapun metode penelitian yang dipakai semuanya berkaitan dengan fisika teori, fisik kimia dan fisika terapan yang lebih berorientasi pada fisika multitasking yang berimpak multidisciplinary," tutupnya. (LMS)