Jaga Debit Air, BWS Siapkan 5000 Pohon

  • Bagikan
hari air sedunia
Kepala BWS Maluku, sedang melakukan penanaman bibit pohon secara simbolik.

Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Balai Wilayah Sungai Maluku menyiapkan 5000 pohon produktif untuk merawat lingkungan. Ini salah satu langkah strategis menjaga keseimbangan lingkungan yang efeknya terhadap ketersediaan debit air.

Hal ini disampaikan Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku, Marva Ranla Ibnu, Kamis (16/3) kepada Ambon Ekspres. Kemarin dilakukan penanaman secara simbolik 25 pohon produktif dari 5000 anakan yang disiapkan.

Penanaman kembali pohon produktif ini, merupakan rangkian dari Peringatan Hari Air Sedunia (HAS) ke-31 tahun yang digelar BWS Maluku.

Kegiatan ini dihadiri Rektor Universitas Pattimura Ambon, Marthinus Johanes Saptenno, Direktur Poltek Ambon Daddy Mairuhu, Rektor UKIM Henky Herzon Hetharia, lima pimpinan Unit Pelaksana Teknis diantaranya, Balai Jalan, Balai Perumahan dan Pemukiman, Balai Cipta Karya dan balai BP2JK dan stakeholder lainnya.

Hadir juga komunitas peduli sungai serta stakeholder lainnya. Penanaman pohon produktif dilakukan di lokasi proyek pembangunan pengendalian sedimen (Check Dam) di Kampung Rinjani, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.

"Kedepan kondisi air akan semakin sulit diperoleh. Apalagi saat ini, kita memasuki iklim yang sangat berubah-ubah. Ada banjir, ada juga kekeringan di daerah lain, " kata Marva Ranla Ibnu.

Untuk mengantisipasi terjadinya banjir dan kekeringan di Maluku, kata ibnu, langkah strategis yang dilakukan BWS Maluku adalah menanam pohon dan bioferi.


Selain itu, BWS Maluku sedang melaksanakan pembangunan proyek pengendalian sedimen (Check Dam) sebagai langkah mengendalikan banjir. Di lokasi tersebut, BWS juga menyiapkan 501 pohon untuk ditanam.

Fungsi pohon ini, kata dia, rencana masa depan, untuk memelihara debit air saat muslim kemarau. Karena itu, melalui pelaksanaan kegiatan hari air sedunia, diharapkan masyarakat yang lebih pro aktif dan dominan untuk melakukan penanaman pohon.

" Kita punya 5000 pohon produktif. Hari ini secara simbolis sebanyak 25 pohon sudah kita tanam di hari ini. Penanaman ini kaan dilakukan secara berkelanjutan, " singkatnya.

" Penanaman pohon ini mungkin kecil kontribusinya, tapi setidaknya harus dilakukan secara berlanjut. Karena jika masyarakat sadar akan lingkungan tentunya dengan menanam pohon dari kecil , menengah dan besar otomtasis akan menyesuaikan dengan kaidah - kaidah reboisasi, " singkatnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan, Amar mengatakan, rangkaian kegiatan yang dilaksankan di hari air sedunia itu adalah menanam pohon yang jumlahnya minimal sekitar 300 pohon produktif.

Penanaman yang dilakukan kegiatan tersebut dengan menanam sebanyak 25 pohon Ceck Dam Rinjani secara simbolis. Selain ceck dam Rinjani, di bendungan Waeapo, Bendungan Waeleman dan kantor irigasi Pulau Buru juga melaksankan kegiatan yang sama.

Rektor Universitas Pattimura, Johanes Saptenno dalam kesepatannya mengatakan, air sangatlah penting bagi kehidupan manusia.

" Perubahan iklim, membuat kondisi alam tidak menentu. Ini akan berpengaruh terhadap ketersediaan air. Apalagi di pulau - pulau kecil yang ada di provinsi Maluku tentunya sangat membutuhkan air, " ucap Saptenno.

Menurut Saptenno, untuk menjaga dan melestarikan air bagi generasi dibutuhkan kebijakan yang terarah, teratur, terukur dan berkesinambungan sehingga generasi berikutnya tidak mengalami kesulitan air. (AKS)

  • Bagikan