AMBON, AMEKS.FAJAR.CO.ID -Kapolda Maluku Irjen Lotharia Latif memimpin simulasi pengendalian massa yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Simulasi tersebut yang diperagakan Bintara Remaja Direktorat Samapta Polda Maluku ini berlangsung di Lapangan Letkol (Purn) Chr Tahapary, Tantui, Kota Ambon, Kamis (7/9/2023).
Selain simulasi pengendalian massa, sebanyak 142 Bintara Remaja Polri ini, juga memperagakan ketrampilan tim Perintis Presisi. Seperti patroli presisi, bela diri Polri, ketangkasan berkendara roda dua dan tim taktis penembak jitu.
Simulasi tersebut dilaksanakan setelah ratusan anggota Bintara Remaja Polri ini melaksanakan lari sejauh 5 kilo meter. Mereka lari sambil membawa perlengkapan seperti senjata api laras panjang dan ransel seberat 4 kg.
Sejumlah aksi yang dilakukan itu merupakan rangkaian dari kegiatan penutupan pemantapan dan pembulatan Bintara Remaja Polri angkatan 49 lulusan tahun 2023 Direktorat Samapta Polda Maluku.
Kapolda berharap kepada seluruh personel Direktorat Samapta Polda Maluku agar dapat mempedomani beberapa hal. Seperti mencermati setiap fenomena yang berkembang dalam masyarakat, terutama di daerah-daerah rawan agar tidak berkembang menjadi gangguan Kamtibmas.
"Lakukan pemetaan potensi gangguan secara dini melalui kegiatan preemtif berupa pergelaran patroli," pintanya.
Irjen Latif juga menekankan kepada seluruh personel agar terus meningkatkan sinergitas dengan seluruh stakeholder terkait tugas-tugas kepolisian untuk mendukung terlaksananya agenda prioritas pemerintah maupun program Kapolri.
"Latih terus kemampuan teknis dan taktis perorangan maupun satuan agar senantiasa mampu berkreasi dan merespon dengan cepat setiap menghadapi situasi kontijensi yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Monitoring selalu perkembangan situasi dan kondisi menjelang kontestasi Pemilu 2024," pintanya.(elias rumain)
"Latih terus kemampuan teknis dan taktis perorangan maupun satuan agar senantiasa mampu berkreasi dan merespon dengan cepat setiap menghadapi situasi kontijensi yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Monitoring selalu perkembangan situasi dan kondisi menjelang kontestasi Pemilu 2024," pintanya.(elias rumain)