Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Setelah lolos dari tuduhan plagiasi jurnal ilmiah, Izaak Hendrik Wenno diyakini memiliki lobi kuat meraih mayoritas suara dari Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi untuk dipilih menjadi Rektor baru Universitas Pattimura.
Wenno, adalah satu dari kandidat Rektor Unpatti yang lolos tiga besar. Selain Wenno ada, Jusuf Madubun, dan Freddy Leiwakabessy. Kini peluang mereka akan ditakar dari lewat hak suara 35 persen milik Kemenristek Dikti di Jakarta.
Terpilihnya guru Besar dan sekaligus Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unpatti ini, menjadi warna baru di pertarungan bursa Rektor baru Unpatti. Sosok Wenno sebagai figur pemimpin ideal untuk Unpatti kedepannya.
Salah satu dosen FISIP Unpatti, Dr. Joseph Ufi Agus Ufie juga mengakui, Izaak H. Wenno atau biasa disapa Cak Wenno adalah sosok yang pandai dan kuat. Polemik yang terjadi pada dirinya mampu dilaluinya.
“Ia mampu menyikapinya dengan bijak dan tenang,” akuinya. Karena itu, kata dia, tidak berlebihan jika saat ini ada yang menyebut sosok Wenno patut untuk dipertimbangkan sebagai pemimpin Unpatti ke depan.
"Apa yang dialami kemarin (tuduhan plagiasi), membuat sosok ini menjadi bahan pertimbangan dan kuda hitam bagi pemilihan rektor Unpatti di tiga besar. Sepak terjang dan keseriusannya menjadi poin lebih dalam pemilihan rektor kali ini,” kata Ufie.
Mantan ketua senat F-MIPA Unpatti, Yopi Andry Lesnussa, mengakui, Cak Wenno merupakan sosok yang murah hati dan suka merangkul. Kepemimpinan Unpatti ke depan juga harus memiliki sikap yang demikian.
Wenno di mata Lesnussa sebagai figur yang paripurna. Sebagai guru besar, ia memiliki banyak pengalaman dalam hal kepemimpinan.
"Pengalaman Prof. Wenno sudah cukup banyak baik sebelum maupun saat men- jadi dekan (Dekan FKIP). Ia juga sebelum menjabat seba- gai dekan, pernah menjabat sebagai ketua program pen- didikan profesi guru (PPG)," akuinya.
Wenno sempat menjadi perhatian banyak pihak, bukan hanya di internal kampus tapi juga khalayak luas. Ini lantaran pernah “diserang” dengan isu plagiasi.
Pemilihan rektor diikuti 5 bakal calon rektor masing-masing Prof. Dr. Jusuf Madubun, M.Si (nomor urut 1), Prof. Dr. Freddy Leiwak- abessy, M.Pd (nomor urut 2), Prof. Dr. Izaak H. Wenno, S.Pd., M.Pd (nomor urut 3), Prof. Dr. Pieter Kakisina, S.Pd., M.Si (nomor urut 4), dan Dr. Rory J. Akyuwen, SH., M.Hum (nomor urut 5).
Pemilihan yang diikuti 71 anggota senat itu ber- langsung ketat. Fredy Lei- wakabessy berhasil meraih dukungan terbanyak den- gan 22 suara, disusul Izaak H. Wenno dengan 16 suara, dan Jusuf Madubun dengan meraih 15 suara. Sedangkan Rory J. Akyuwen dan Pieter Kakisina masing-masing meraih 10 dan 8 suara. Tiga peraih suara terbesar dinyatakan lolos sebagai calon rektor. (leonardo)