Ambon,AMEKS.FAJAR.CO.ID.- Abdul Fata Rumkel, Komandan Banser GP Ansor Kota Tual, Maluku dianiaya Ancula Rahanyaan alias Mayor usai pulang dari kediaman Habib Yasir Asyatri di Komplex Fidatan hingga babak belur.
Aksi penganiayaan terjadi, Rabu (6/12/2023) malam di komplex Masjid Annamira Fidabot. Menurut penuturan korban, Abdul Fatah, dirinya dicegat di tengah jalan oleh pelaku, saat Korban mengendarai sepeda motor.
Sempat terjadi adu mulut, pelaku lalu mencabut kunci sepeda motor korban. Pelaku menghujani korban dengan pukulan di kepala, yang diduga menggunakan benda tumpul.
"Leher saya di cekik lalu ditanya pelaku, kenapa sampai tulis nama saya di Facebook?," kata Abdul Fatah kepada Ameks.Fajar.Co.Id Sabtu (9/12/2023), mengisahkan kronologis kejadian.
Abdul Fatah balik bertanya postingan soal postingan apa yang dituduhkan kepadanya. Kata Abdul Fatah, pelaku menyebut postingan Zulkifli Bugis lalu ditandai.
"Saya jawab tidak ada tertera nama kakak dalam postingan itu, kalau misalnya kaka tidak percaya Kita serahkan ke pihak berwajib lalu selesaikan secara hukum," katanya.
Jawaban itu bukan bikin pelaku tenang, malah memantik emosinya. Mayor lantas memukul kepala korban sampai berdarah.
"Sementara saya masih di atas motor tapi ditarik paksa keluar, saya lalu di seret dari leher ke samping Mesjid An - Namira Fidabot," akui Abdul lagi.
Merasa kesakitan, Ia mencoba menghindari pukulan,dan melaporkan peristiwa yang menimpanya ke Polres Kota Tual, Maluku. Dia kemudian melakukan visum di RSUD Maren Hi. Noho Renuat Kota Tual.
Hasil visum kemudian diserahkan ke pihak Polres Kota Tual saat melaporkan perbiatan pelaku. " Sudah saya proses hukum, dan saat ini Polres Kota Tual masih melakukan penyelidikan," kata dia.
Peristiwa penganiayaan yang menimpa Komandan Banser GP Ansor Kota Tual, korban berharap kasus ini segera ditangani dengan baik oleh pihak kepolisian.
"Sehingga memberikan efek jerah kepada pelaku agar kejadian seperti ini tidak akan terjadi kedepan kepada korban atau kepada siapapun. Apalagi ini merupakan perilaku yang sangat tidak terpuji," kata Abdul Fatah. (Elias Rumain)