BULA, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Jembatan penyebrangan di Desa Salagur kecamatan Siritaun Wida Timur, kabupaten Seram Bagian Timur(SBT) tak kunjung diperbaiki Pemerintah. Baik pemerintah daerah maupun Provinsi seakan acuh,padahal Jembatan tersebut sering dilewati banyak pejabat daerah.
Jembatan yang sudah lama rusak, dan hanya mengandalkan Jembatan darurat yang terbuat dari batang pohon itu,sering kali terjadi kecelakaan pengendara yang melintasi jalur itu.
Firman, salah seorang pengendara mengatakan, jembatan ini sudah lama tidak perhatikan oleh pemerintah, padahal ini merupakan akses utama menuju pelabuhan penyeberangan di desa Air Nanang. Apalagi ini juga satu-satunya akses jalur munuju ke kota Bula.
"Mau tunggu sampai kapan jembatan dibiarkan begini terus, bahkan ini salah satu jembatan di antara beberapa jembatan rusak di sepanjang jalur ini. Tolonglah pemerintah melihat hal ini, agar cepat diperbaiki,"ungkap dia Minggu (17/3/2024).
Bahkan jika datang musim hujan tambah dia, Mobil-mobil tidak bisa melintas, hal itu dikarenakan air sungai yang meluap dan mengalir cukup deras. Ini menjadi faktor akses menuju kota Bula terganggu apalagi para sopir yang tiap hari menggantukan hidup mereka di jalan.
"Sering kali kita harus menunggu berjam-jam sampai air sungai benar-benar surut, baru bisa menyebrang. Sudah banyak waktu yang kita habiskan. Kami harap pemerintah bisa melihat hal ini dengan serius,"ujarnya.
Sementara, Pelaksana tugas(Plt) Kepala Dinas PU SBT Saleh Salampessy mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Maluku agar di lakukan tinjaun ke lokasi langsung.
"Sementara staf balai sedang menunggu alat yang dalam perjalanan, untuk dilakukan perbaikan sementara,"jelasnya.
Ia mengaku, hal ini adalah tanggungjawab bersama, dan pihaknya hanya berwenang melakukan koordinasi dengan pihak balai. "Tentunya ini tanggungjawab bersama, artinya PU SBT tidak melepas tangan dalam hal ini,”pungkasnya.(jamal)
