Ambon,AMEKS.FAJAR.CO.ID.- Mabuk akibat minuman keras, menjadi salah satu pemicu pemukulan terhadap warga Hitu, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah. Pejabat Walikota Ambon, mengingatkan jaga kesucian bulan Ramadan.
Insiden pemukulan terjadi pada Jumat (22/3/2024) sore oleh oknum yang diduga warga Hunuth. Pelakunya sudah diamankan, dan diduga dalam pengaruh minuman keras ketika melakukan aksi tersebut.
Pejabat Walikota Ambon, Bodewin Wattimena bersama Kapolresta Pulau Ambon dan PP Lease Kombes Driyano Andri Ibrahim, Jumat (22/3/2024) malam, langsung turun ke lokasi. Ratusan aparat keamanan dari TNI-Polri dikerahkan untuk siaga di lokasi kejadian, saat dan pasca terjadinya aksi massa merusak pangkalan Ojek Hunuth.
Kepada ameks.id di lokasi kejadian, Pertigaan Durian Patah, Desa Hunuth, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, Jumat (22/3/2024) malam, Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, ingatkan kedua belah pihak menahan diri, dan serahkan penanganannya untuk dituntaskan pihak Polres Kota dan Pulau-pulau Lease.
“Apalagi ini bulan Suci Ramadan. Saudar-saudara kita, yang muslim sedang menunaikan Puasa. Jadi mari kita jaga kerukunan ini,” pesan Wattimena.
Wattimena juga berharap masyarakat, ketika terjadi permasalah berkaitan hukum agar dilaporkan ke pihak berwajib untuk diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
Aksi pemukulan yang dilakukan terhadap warga Hitu, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, memantik amarah. Mereka mencari pelaku, hingga merusaki satu pangkalan ojek di Hunuth. Pelaku diduga dalam kondisi mabuk.
Warga Hitu sekira pukul 20.25 WIT turun ke tempat kejadian pemukulan, dan langsung mencari pelaku. Tidak ada aksi anarkis yang dilakukan, selain hanya merusak pangkalan ojek.
Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Kombes Driyano Ibrahim, memastikan insiden ini dipicu pemukulan terhadap warga Hitu, pada sore hari. Pelakunya diduga dalam kondisi mabuk.
"Ada korban pemukulan. Pelakunya sudah kita amankan di Polsek,” ungkap. Kasus ini, kata dia, akan ditangani hingga tuntas, sehingga insiden-insiden serupa tidak terjadi lagi.(elias rumain)