MASOHI, Ameks.fajar.co.id. - Kehidupan warga pegunungan di Pulau Seram, diabaikan pemerintah. Pendidikan dan kesehatan mereka memprihatinkan.
Kondisi ini ditemukan Gerakan Mahasiswa Pemuda Pegunungan Seram (Gema Penu Setara). Ketua Gema Penu Setara, Eston Halamury mengungkapkan warga di pegunungan di Seram Utara, jauh dari kelayakan pendidikan dan fasilitas kesehatan.
Hal itu disebabkan letak geografis pemukiman masyarakat tersebut berada di daerah pegunungan yang cukup sulit dijangkau, karena keterbatasan akses.
"Di HUT Gema Penu Setara ke 9 tahun ini, dengan tema badiri kuat sama deng sagu, bersatu katong tetap teguh, merupakan wujud komitmen kami untuk terus berdayakan masyarakat yang ada di pegunungan," kata dia, Senin (29/4/2024)
Halamury mengatakan, daerah pegunungan Seram Utara, sejauh ini dikenal sebagai yang terasing atau keterbelakangan. Ini berlangsung sudah cukup lama, tapi selalu diabaikan Pemerintah.
"Karena tugas kita masih banyak untuk melihat semua problematika yang terjadi di daerah pegunungan Seram Utara mulai dari persoalan pendidikan, kesehatan, ekonomi, politik dan budaya," ujar Halamury.
Harapan terbesar yang dimiliki oleh generasi muda pegunungan Seram Utara, adalah adanya kesadaran penuh dari pemerintah dan masyarakat untuk melihat semua realita dan problematika yang terjadi di daerah pegunungan. (djen wasolo)