Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID — Jembatan sementara atau Bailey, Air Buaya pada Ruas jalan Sp. Waipirit-Waisalan, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), sudah bisa dilalui kendaraan roda empat.
Jembatan permanan pada jalur ini roboh diterjang banjir pada 5 Juli lalu. Akses transportasi terputus, menyebabkan tumpukan kendaraan bermotor.
Untuk bisa melalui jalur itu, pemilik kendaraan roda terpaksa menggunakan jasa angkut warga sekitar agar bisa menyeberang. Sekali angkut kendaraan roda dua, warga mengenakan tarif.
Namun pada sejak, Selasa (9/7/2024) malam, kendaraan roda dua sudah bisa melalui jembatan sementara. Mereka tak lagi perlu melintasi jalur aliran sungai dengan menggunakan jasa angkut warga.
Pada Rabu (10/07/24) sekira Pukul 11.00 WIT, Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah Maluku, memastikan Jembatan Bailey (sementara) di dusun way air buaya, sudah dibuka untuk lalu lintas kendaran roda empat.
“Dengan open trafic ini, lalu lintas dari Kairatu (SBB) menuju Masohi (Kabupaten Maluku Tengah) sudah normal kembali,” kata Kepala Satker PJN wilayah I Maluku, Ida Bagus Made Artamana, ST, MT, kepada ameks.id, Rabu (10/7/2024).
Meski demikian, dia mengimbau, agar pengguna jalan tetap berhati-hati mengingat curah hujan yang masih sangat tinggi membuat potensi bencana juga semakin tinggi.
“Tetap harus berhati-hati, karena masih ada potensi bencana dengan curah hujan yang diperkirakan BMKG masih tinggi. Kita juga tetap siap siaga, mengantisipasi bencana yang mungkin saja terjadi,” ungkap Bagus.
Setelah selesai membangun jembatan bailey, BPJN Maluku akan melanjutkan pelaksanaan konstruksi permanen jembatan Way Air Buaya. Saat ini, lanjut Bagus, progresnya sudah 32,09 persen.
Proyek jembatan air buaya berada di Ruas jalan Sp. Waipirit-Waisalan, Kabupaten SBB. Proyek ini dikerjakan CV. Arumbai dengan kontrak senilai Rp5,1 M yang dibiayai dengan dana APBN tahun 2024.
Panjang jembatan yang akan dibangun menggunakan konstruksi baru 13,5 meter, lebih panjang dari jembatan awal yang hanya 4,5 meter. Jembatan lama ini dibangun sejak tahun 1995 saat Trans Seram mulai dibangun.
Pembangunan jembatan Air Buaya baru, awalnya sedikit terganggu akibat musibah banjir, kemarin sehingga terdeviasi negatif 4,82 persen.
“Semoga cuaca jauh lebih baik lagi, agar pembangunan konstruksi jembatan permanan Air Buaya bisa diselesaikan sesuai target,” kata Bagus.
“Kita mengganti jembatan lama, karena sudah tidak mampu menampung debit air sungai lagi. Sehingga membuat banjir setiap musim hujan di wilayah dusun Air Buaya,” kata Bagus.(yani)