Kairatu, AMEKS.FAJAR.CO.ID – Wakapolres Seram Bagian Barat (SBB) dibantu Brimob membongkar pemblokiran jalan trans Seram di jalur Waipirit, Kecamatan Kairatu. Insiden pemblokiran jalan terjadi, buntut bentrok antar warga Waipirit dan Hatusua.
Bentrokan antara dua desa bertetangga ini pecah pada Kamis (26/12/2024) sekitar pukul 01.30 WIT. Meski tidak ada korban jiwa, insiden ini menyebabkan kerusakan besar pada rumah dan tempat usaha warga, serta berujung pada pemblokiran Jalan Trans Seram.
Sejumlah kios dan rumah warga dibakar massa pada Kamis dini hari sekitar pukul 01.45 WIT. Berikut beberapa kerugian yang dilaporkan:
Agus Berhitu: Rumah dan kios BBM terbakar habis.
Deki Sopamena: Kios sembako hangus dilalap api.
Dani: Rumah panggung terbakar total.
Marion Parinusa: Pintu rumah terbakar dan kaca jendela pecah.
Piter Pattipawae: Kios mengalami kerusakan parah dengan pintu dan kaca pecah.
Buce Lawalata: Salon rambut mengalami kerugian akibat pecahnya kaca.
Dany Michael Tulaseket: Semua kaca jendela rumahnya pecah.
Pemblokiran Jalan Raya Trans Seram
Ketegangan memuncak ketika warga memblokir Jalan Raya Trans Seram pada pukul 09.25 WIT. Pemblokiran dilakukan dengan meja, kursi, batang pohon, dan batu karang, menghambat arus lalu lintas di kawasan tersebut.
Tim gabungan dari Polres SBB dan Kompi 2 Detasemen B akhirnya turun untuk membongkar blokade di bawah pimpinan Wakapolres SBB, Kompol La Udin Taher, dan Kasat Binmas Polres SBB, AKP Im Mukadar.
Meskipun sempat ada upaya menghadang pembongkaran oleh seorang warga, aparat berhasil membuka akses jalan.
Wakapolres menenangkan massa dan menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten SBB akan menangani kerugian warga.
“Semua kerugian warga akan ditangani langsung oleh pemerintah. Pejabat Bupati SBB akan datang sore ini ke lokasi,” ujar Wakapolres.
Upaya Mediasi untuk Perdamaian
Sebelumnya, di tengah situasi yang memanas, Kapolsek Kairatu, IPTU H. Nikijuluw, bersama Danramil 1513-03 Kairatu, Kapten Inf. H. Tupamahu, langsung berkoordinasi dengan Kepala Desa Waipirit, P. Luhukay, pada pukul 04.20 WIT. Pertemuan membahas upaya menghadirkan pelaku yang terlibat dalam insiden tersebut.
Pelaku pemukulan terhadap Bemi Payer, yang diduga dilakukan oleh Kevin Latuperissa, serta Oni Noya, yang dilaporkan mengejar anak-anak Desa Hatusua dengan parang, diminta untuk segera diserahkan kepada pihak berwenang.
“Kami pihak kepolisian bekerja secara profesional tanpa memihak siapa pun,” tegas Kapolsek. Ia berharap konflik ini dapat diselesaikan dengan damai melalui dialog antara kedua belah pihak.(jp)