Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID – Dalam kurun waktu 2022-2024, puluhan warga dilaporkan hilang tanpa jejak di perairan Maluku, sementara puluhan lainnya meninggal dunia akibat kecelakaan laut.
Kepala Basarnas Ambon, Muhammad Arafah, menyampaikan data ini dalam konferensi pers di atas kapal KN 235 Abimanyu, Dermaga Tulehu, Kabupaten Maluku Tengah, Jumat (27/12/2024).
Data Tiga Tahun Terakhir
Arafah mengungkapkan, pada tahun 2024, sebanyak 34 orang hilang dan 19 orang meninggal dunia akibat kecelakaan laut. Sementara itu, dari 70 operasi SAR yang dilakukan, 280 orang berhasil diselamatkan. Dibandingkan dua tahun sebelumnya, jumlah orang hilang menunjukkan peningkatan.
- 2022: 31 orang hilang, 23 meninggal dunia, 389 orang diselamatkan dalam 60 operasi.
- 2023: 17 orang hilang, 11 meninggal dunia, 465 orang diselamatkan dalam 73 operasi.
- 2024: 34 orang hilang, 19 meninggal dunia, 280 orang diselamatkan dalam 70 operasi.
Menurut Arafah, kondisi geografis Maluku yang berupa kepulauan menjadi tantangan besar bagi Basarnas. Saat ini, Basarnas Ambon hanya memiliki 96 personel untuk melayani seluruh wilayah Maluku. Armada yang tersedia pun terbatas, dengan dua kapal kelas II: KN 235 Abimanyu yang ditempatkan di Ambon dan KN Bharata yang beroperasi di Maluku Tenggara (Tual).
“Dua unit kapal ini belum cukup untuk mencakup seluruh wilayah Maluku yang luas. Misalnya, dari Tual ke Kepulauan Tanimbar (KKT) atau Maluku Barat Daya (MBD), jangkauannya terlalu jauh. Kami masih membutuhkan tambahan kapal kelas II,” jelas Arafah.
Koordinasi dengan TNI-Polri dan Peran Media
Meski menghadapi keterbatasan, Basarnas tetap mengutamakan pelayanan kemanusiaan dengan menjalin koordinasi bersama TNI-AL, Polri, dan instansi terkait lainnya. Arafah juga menekankan pentingnya peran media dalam memberikan informasi valid untuk mendukung operasi SAR.
“Dengan keterbatasan ini, kami tetap berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Koordinasi dengan TNI-Polri dan media sangat penting untuk memastikan informasi cepat dan akurat,” tambahnya.
Basarnas terus mengupayakan penambahan armada laut untuk meningkatkan respons terhadap kondisi darurat, khususnya di wilayah yang jauh dari pusat operasi.(elias rumain)