Puluhan Tahun Kecamatan di Pulau Seram Ini Terisolasi, Warganya Harus Bertaruh Nyawa Naik Kapal

  • Bagikan
Perjuangan Naik Kapal Sabuk
Kondisi saat warga dari Kecamatan Kilmury, menaiki kapal Sabuk di malam hari saat gelombang tinggi menghadang.

BULA, AMEKS.FAJAR.CO.ID – Warga Kecamatan Kilmury, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), sudah puluhan tahun hidup tanpa fasilitas pelabuhan yang layak. Hingga kini, pantai di daerah tersebut belum dihiasi infrastruktur yang memadai, membuat masyarakat harus bertaruh nyawa setiap kali naik atau turun kapal, terutama saat musim ombak.

Tanpa pelabuhan, warga Kilmury terpaksa menggunakan longboat dan harus merogoh kocek lebih dalam agar bisa naik atau turun kapal menuju desa-desa di kecamatan itu. Risiko kecelakaan di laut pun meningkat, terutama ketika kapal berlabuh di malam hari dengan kondisi ombak yang tinggi.

Keterbatasan infrastruktur di Kilmury tak hanya soal pelabuhan. Hingga kini, jalan dan jembatan di daerah itu masih minim, membuat akses antar desa menjadi sulit. Kondisi ini memaksa anak-anak sekolah bertaruh nyawa saat menyeberangi sungai.

Yang lebih memilukan, warga yang sakit, termasuk ibu hamil, harus didorong menggunakan gerobak untuk mencapai fasilitas kesehatan yang letaknya jauh dari desa mereka. Minimnya perhatian pemerintah daerah dan provinsi membuat ketimpangan pembangunan semakin terasa di kecamatan yang sudah lama tertinggal ini.

Seorang warga Kilmury, M. Kocal, meluapkan keluhannya di media sosial terkait kondisi transportasi di daerahnya. Ia menggambarkan betapa sulitnya akses keluar masuk Kilmury, bahkan mempertaruhkan nyawa hanya untuk sekadar berangkat menggunakan kapal.

"Mau ke kapal untuk berangkat saja nyawa jadi taruhan, sangat-sangat sulit. Kondisi Kecamatan Kilmury pada saat kapal masuk di malam hari sangat berbahaya. Semoga ada perhatian serius dari pemerintah daerah maupun pusat,"tulisnya, Kamis (3/4/2025).

Masyarakat Kilmury berharap agar pemerintah daerah dan pusat segera turun tangan mengatasi ketimpangan ini. Pembangunan pelabuhan, perbaikan akses jalan, serta penyediaan fasilitas kesehatan yang lebih dekat adalah kebutuhan mendesak bagi warga.

Jika kondisi ini terus dibiarkan, maka hak masyarakat Kilmury untuk mendapatkan infrastruktur dasar akan terus terabaikan, sementara keselamatan mereka tetap dipertaruhkan setiap hari.(jamal umage)

  • Bagikan