Maluku Daerah Bebas Teroris dan Radikalisme

  • Bagikan
Pembekalan dai di Maluku
Abdul Rauf saat memberikan pembekalan kepada sejumlah Dai di Maluku.

Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID -Provinsi Maluku, bukan daerah rawan penyebaran aliran radikalisme dan terorisme. Meski zona hijau, warga terutama generasi muda diminta untuk waspada.

“Pengaruh penyebaran kedua aliran tersebut datang begitu cepat terutama melalui media sosial,” Ketua Forum Komunikasi Pencegahan Terorisme (FKPT)  Provinsi Maluku, Abdu Rauf.

Menurut dia, secara nasional, Maluku menjadi daerah yang sangat aman dari adanya penyebaran kedua faham tersebut, meski Provinsi ini pernah dilanda konflik sosial.

"Pada hakekatnya Maluku ini masuk dalam zona hijau aliran faham radikalisme, dalam artian di Maluku ini belum ada anak negeri yang lahir dan besar menjadi teroris, bahkan mengembangkan misinya di Maluku,” kata dia, kepada wartawan seusai menghadiri kegiatan peningkatan penguatan kapasitas Da'i se-Provinsi Maluku, dalam rangka mencegah penyebaran faham radikalisme dan intoleransi di gedung LDII Kota Ambon, Minggu (24/4).

Baca:

Menurutnya, jika ada anak Maluku yang terlibat teroris maka mereka itu terbawa pengaruh dari luar Provinsi Maluku.

"Kalaupun ada anak Maluku (teroris-red) itu mereka jadi diluar dan masuk ke Maluku. Jadi tempat pelarian, sehingga patut kita syukuri bahwa teroris ini tidak ada di Maluku, "terangnya.

Meski dianggap aman, namun kata dia, pihaknya tetap melakukan antisipasi dari berbagai macam sisi. Antisipasi dari berbagai aspek, terutama waktu, dan tempat. Tempat yang dimaksud ini salah satunya media sosial. Sebab penyebaran aliran ini lebih cepat lewat media sosial.

Rauf mengungkapkan, media sosial merupakan salah satu wahana yang paling ampuh dan sangat cepat dalam penyebaran aliran radikalisme maupun intoleransi kepada masyarakat. Ini terlihat dari berbagai peristiwa dan pelaku yang berhasil diungkap oleh aparat penegak hukum disejumlah daerah di Indonesia.

"Kenapa media sosial ini lebih efektif karena mudah, murah, tanpa biaya dan aksesnya lebih cepat. Olehnya itu kita imbau warga untuk bijak dan lebih berhati-hati dalam menggunakan media sosial. Gunakanlah (media sosial) untuk hal-hal positif, " pintahnya. (ARH)

  • Bagikan

Exit mobile version