Indonesia Tawarkan KEK Kesehatan Buat Investor Jepang

  • Bagikan
Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto
Airlangga Hartarto bersama Menteri Perdagangan usai bertemu Masumi Kakinoki, Ketua Keidanren dan Presiden/CEO Marubeni Corporation di Tokyo, Jepang. (Foto: Kemenko Perekonomian)

Tokyo, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartato menawarkan KEK Kesehatan di Sanur, Bali kepada investor besar Jepang.

Tawaran ini disampaikan Airlangga, dalam pertemuan dengan Masumi Kakinoki, Ketua Keidanren dan Presiden/CEO Marubeni Corporation di Tokyo, Jepang. KEK Kesehatan terbuka buat investasi asing.

”Setelah Marubeni berkerjasama dengan Siloam Group dan Bunda Group, Pemerintah mengundang Marubeni untuk memperluas kerjasamanya dengan berinvestasi di KEK Kesehatan dan tidak hanya terkait jasa kesehatan, namun bisa juga untuk alat-alat kesehatan dan lainnya,” ajak Airlangga.

Untuk pengembangan KEK ke depan, nantinya  KEK Kesehatan ini akan memiliki fasilitas kesehatan dengan spesialisasi Oncology, Stem Cell, dan perawatan orang-orang tua.

“Kesempatan investasi pada sektor kesehatan di Indonesia, di sambut baik oleh CEO Marubeni yang akan segera mengirimkan delegasi untuk melakukan survei langsung ke Sanur Bali,” ungkap Airlangga.

Pada pertemuan tersebut, Menko Airlangga didampingi oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Duta Besar RI di Tokyo Heri Ahmadi, Sesmenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, dan Dirjen KPAII Kemenperin. Sedangkan, Masumi Kakinoki didampingi oleh Takashi Tokunaga, Kyoji Terayama, dan Daigo Odawara, General Manager Marubeni Corporation.

Pada kesempatan itu, juga disampaikan kondisi terkini penanganan Covid-19 di Indonesia yang relatif terkendali dan progres pemulihan ekonomi Indonesia yang cukup baik dan diperkirakan pertumbuhan ekonomi di tahun 2022 masih sanggup di atas 5 persen.

Menko Airlangga juga menjelaskan terkait 3 (tiga) pilar Presidensi G20 Indonesia, yang salah satunya adalah terkait dengan transisi energi. Dalam kebijakan transisi energi, Indonesia berkomitmen untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060 serta Nationally Determined Contributions (NDCs) pengurangan emisi karbon 29% pada tahun 2030.

Pemerintah telah membuat Road Map untuk mencapai net target tersebut hingga 2060. “Sebagai langkah awal transformasi energi maka ditargetkan 23 persen bauran energi di tahun 2025 adalah energi baru dan terbarukan (EBT).  Hingga akhir tahun 2021 lalu, bauran energi dari EBT telah mencapai sekitar 11,7 persen,” ujar Menko Airlangga. 

Masumi Kakinoki menerangkan, bahwa Marubeni sudah memberikan kontribusi di bidang kelistrikan dengan memanfaatkan teknologi PLTU Batu Bara, transisi energi, dan yang menggunakan energi baru dan terbarukan.

PLTU Batu Bara dapat dialihkan menuju lebih ramah lingkungan dan ini seiring dengan program Pemerintah Jepang yang dicanangkan oleh Perdana Menteri Fumio Kishida yaitu Zero Emission.

“Saat ini, Marubeni telah terlibat di beberapa proyek energi salah satunya adalah pengembangan PLTU Jawa 1,” kata Kakinoki.(ekon/yan)

  • Bagikan