Lomba Makan Papeda, Hingga Estafet Tepung Menutup Tradisi HUT RI di Ponegoro

  • Bagikan
HUT RI Gang Ponegoro
Lomba estafet tepung di HUT Kemerdekaan RI di Gang Ponegoro, Ambon, Rabu (17/8/2022).(Foto: Panitia HUT)

Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Kemeriahan HUT Kemerdekaan RI ke-77, tak surut meski langit Kota Ambon mendung, kemarin. Lomba demi lomba digiatkan. Semua warga larut dalam suka cita.

Di Gang Ponegoro, Kelurahan Urimessing, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, meriah hingga malam menjelang. Laki perempuan, tua dan muda, bersatu meriahkan puncak HUT RI pada, Rabu (17/8/2022). Kegembiraan terpancar di wajah mereka.

Kegiatan meriahkan HUT RI di Gang Ponegoro, sudah berlangsung sejak Minggu (14/8/2022). Anak-anak dilibatkan dalam sejumlah lomba, seperti lari batu, mencari koin di tumpukan tepung dengan mulut, lari belut, hingga joget balon.

Kemarin, dilanjutkan dengan lomba makan papeda yang melibatkan orang dewasa, dan estafet tepung yang melibatkan emak-emak bersama anak remaja wanita.

Kegembiraan begitu terasa, ketika estafet tepung digelar. Gelak tawa terdengar, saat wajah peserta penuh dengan tepung. Peserta yang menjuarai mata lomba, harus dioleskan banyak tepung ke wajahnya, sebelum menerima hadiah.

Ketua panitia HUT Kemerdekaan RI ke 77, Sri Tjokro mengungkapkan, lomba makan papeda, menjadi bagian dari upaya mereka melestarikan makanan tradisional asal Maluku ini.

“Sekarang itu kan banyak mengklaim kalau Maluku bukan lagi produsen utama sagu, nah kita mencoba menjaga agar papeda ini tetap dilestarikan sebagai makanan tradisional kita. Identitas ini tetap harus dirawat,” ungkap Sri.

Sri mengaku, semua warga Ponegoro dilibatkan dalam kegiatan ini. Bukan baru pertama, lomba untuk mengisi HUT Kemerdekaan ini sudah dilakukan sejak lama di Gang Ponegoro.

“Jadi bukan kali pertama, lalu meriah seperti ini. Bukan. Setiap tahun kita gelar lomba. Tahun depan, Insya Allah kita melakukan lagi hal yang sama,” ungkap Sri.

Sebelumnya dia mengatakan, apa yang dilakukan bagian dari bentuk pengenalan anak-anak terhadap Negaranya sendiri, memberi ingatan kepada mereka tentang kapan Indonesia itu Merdeka.

“Dan terpenting menumbuhkan kecintaan anak-anak yang baru tumbuh menuju remaja kepada Negaranya, Indonesia. Semua warga dilibatkan,” ungkap Sri Tjokro.(YAN)
 

  • Bagikan

Exit mobile version