Program Baru Jadi Unggulan di Febis Unpatti

  • Bagikan
FEB Unpatti
Conchita Latupapua (kanan) saat mendampingi Dekan (tengah) Early Lewakabessy.

Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Program Modul Nusantara diterapkan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (Febis) Universitas Pattimura Ambon. Ajaran ini diberikan kepada mahasiswa yang mengikuti sistem merdeka belajar, kampus merdeka (MBKM).

Program Modul Nusantara, merupakan salah satu program unggulan yang memperkenalkan budaya daerah lain dengan sistem MBKM.

Ketua Jurusan Manajemen Febis Unpatti, Dr. Conchita V. Latupapua, SE, MM mengatakan, kurikulum MBKM hadir membuat sejumlah dosen dan mahasiswa terkejut dengan sistem pembelajaran yang diterapkan.

"Hal ini tentunya, membuat sebagian besar dosen dan mahasiswa yang terbiasa menggunakan sistem pembelajaran konvensional harus merubah ke sistem MBKM. Dimana, seluruh sistem pembelajaran dirubah total secara habis-habisan," kata Latupapua kepada Ambon Ekspres diruang kerjanya, belum lama ini.

Dimasa-masa transisi yang hampir berjalan dua tahun ini, kata dia, mahasiswa dan dosen sudah memahami mekanisme yang diterapkan oleh MBKM. Olehnya itu, timbul antusias dari dalam diri mahasiswa hingga mendaftar hingga 20 Satuan Kredit Semester (SKS) dalam satu semester.

"Dalam waktu berjalan, saya menanyakan secara gamblang, apa ada perbedaan metode pembelajaran antara di Unpatti sama universitas yang menerima mereka kuliah ? Jawab mereka, karena saat itu masih sistem online, sama saja sistem pembelajaran dengan yang diterapkan Unpatti selama ini," ujar Latupapua.

Lebih lanjut dikatakan, seiring berjalannya waktu, mahasiswa mulai tereduksi dengan mahasiswa-mahasiswa yang ikut MBKM ini. Sehingga, ketika dibuka pendaftaran secara online, langsung membludak yang mendaftar.

"Mahasiswa yang ikut MBKM ini, ada syarat-syarat khusus yang harus terpenuhi. Salah satunya adalah, Indeks Prestasi Komulatif (IPK) harus tinggi dan lain sebagainya yang harus dipenuhi," jelas Latupapua.

Dia menambahkan, mahasiswa yang mengikuti MBKM sering menginformasikan (posting) kegiatan yang dilakukannya pada instragram kejurusan.  

"Sehingga, timbul pertanyaan dari mahasiswa yang menetap di fakultas dan membuat mereka antusias ikut mendaftar program MBKM ini," tutur Latupapua.(LMS)

  • Bagikan