Jembatan Sementara Masika II Tuntas, Aktivitas Kendaraan Kembali Normal

  • Bagikan
Seram Bagian Barat
Pemasangan Bailey atau jembatan sementara Masika II, Kecamatan Huamual Belakang, SBB, selesai dilakukan. (foto by Satker PJN I Wilayah Maluku)

Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Pemasangan jembatan sementara atau Bailey Masika II, Kecamatan Huamual Belakang, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) telah selesai pada, Selasa (14/5/2024).

Pemasangan oleh PJN wilayah I Maluku, selesai lebih awal dari target waktu yang ditetapkan oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah Maluku.

Kepala Satker PJN wilayah I Maluku, Ida Bagus Made Artamana, ST., MT, kepada ameks.id, Selasa (14/5/2024), mengungkapkan, target penyelesaian pemasangan Bailey itu selama 21 hari.

“Namun teman-teman di PJN Wilayah I Maluku meliputi Seram, mampu menyelesaikan pekerjaan dalam 17 hari kerja. Sekarang kendaraan sudah bisa melewati jembatan Bailey,” ungkap Bagus lewat pesan whatsapp-nya.

Menurut Bagus, open traffic sudah dilakukan mulai Selasa (14/5/2024), dan semua berjalan mulus. Sekarang, sudah bisa dipakai untuk aktivitas lalulintas kendaraan bermotor maupun manusia.

Sebelumnya pada, Minggu (27/4/2024) PJN Wilayah I Maluku memobilisasi jembatan Bailey dari Desa Mornaten, Kecamatan Taniwel, Kabupaten Seram Bagian Barat, dan Waipia (Maluku Tengah) ke lokasi Jembatan Masika Jaya II yang amblas.

Jembatan itu amblas, akibat hujan lebat yang terjadi, Jumat (26/4/2024) di Kecamatan Huamual Belakang, SBB. Kondisi itu diakibatkan couring (gerusan) pada pondasi langsung di abutment 2, hingga bangunan atas jembatan Wai Masika II turun satu sisi sebesar 70 centimeter.

Pembangunan Jembatan permanen Masika Jaya II dengan Girder beton 16 meter, kata Bagus, sesuai petunjuk Kepala BPJN Wilayah Maluku, harus dilakukan pada tahun ini.

“Kini tinggal menunggu desain dan anggaran untuk penanganan permanen jembatan Masika II. Sedang dilakukan analisis perencanaan oleh BPJN,” ungkap Bagus.

Jembatan itu dibangun sejak tahun 2007, dengan panjang 15,6 meter, dan letar 5,5 meter. Jembatan ini menghubungan desa-desa di wilayah Kecamatan Huamual Belakang dan Kota Piru, termasuk menuju Kota Ambon. (faisal)

  • Bagikan