BPJN Maluku Tangani Jebolnya Oprit 3 Jembatan di Malteng

  • Bagikan
Jembatan Wai Huaya
Tim BPJN Maluku, membangun jembatan darurat pada, Selasa (11/6/2024) malam.

Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID — Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah Maluku, langsung turun ke lokasi menangani jebolnya oprit pada tiga jembatan di Kabupaten Maluku Tengah (Malteng).

Tiga jembatan itu, masing-masing Wai Satu di ruas Tamilouw - Haya, Wai Huaya, dan Wai Kawanua. Oprit pada tiga jembatan ini jebol akibat hantam banjir besar dari empat sungai.

Kepala Satuan Kerja (Kasatker) PJN Wilayah II Provinsi Maluku Toce Leuwol, kepada ameks.fajar.co.id, Selasa (11/6/2024) mengungkapkan, jebolnya Oprit pada Wai Satu terjadi pada sisi barat atau ke arah Masohi.

“Untuk Wai Satu, kebetulan ada jembatan lama yang masing bisa digunakan. Jadi arus lalulintas kita bisa arahkan untuk menggunakan jembatan lama,” kata Toce.

Sementara untuk Wai Huaya STA 14+200 Ruas Jalan Tamilouw - Haya, kerusakan Oprit terjadi pada sisi timur. Kata Toce, saat ini tim dari BPJN Maluku sudah ada di lokasi dari pagi, dengan alat berat untuk membangun jembatan darurat sambil menunggu Bailey (jembatan rangka baja).

“Semua alat sudah dilokasi. Sekarang tim sedang pancang pakai batang kelapa, baru ditimbun. Sehingga arus lalulintas Arah Masohi ke Tehoru, tidak terhambat. Setelah itu kita pasang bailey,” ungkap Toce.

BPJN Maluku, kata dia, menargetkan pembangunan jembatan darurat selesai, Selasa (11/6/2024) malam. Sehingga masyarakat, terutama pengendara kenderaan bermotor bisa melintas.

Soal Wai Kawanua, kata Toce, mereka masih menunggu luapan banjir surut, baru bisa dilakukan penanganan. Meski demikian, alat berat sudah dimobilisasi ke lokasi jembatan Wai Kawanua.

“Kerusakan pada Wai Kawanua terjadi pada Oprit sisi Barat arah Tehoru. Panjangnya mencapai 365 meter. Jadi air itu meluap ke sisi barat, hingga merusak ujung oprit,” terang Toce.

Toce juga menjelaskan, soal penanganan longsor yang menutupi sejumlah ruas jalan di Pulau Seram, Kabupaten Maluku Tengah. Kata dia, ada 10 titik longsor, dan semua sudah ditangani.

“Semua titik longsor sudah dibersihkan, sehingga kendaraan bermotor bisa melintas. Kita gunakan dua alat berat. Dan tim kami, siap 24 jam di lokasi, untuk membantu penanganan bencana,” pungkas Toce.(yani)

  • Bagikan