Kapolresta Ambon Tegas, Langsung Copot Wakapolsek KPYS

  • Bagikan
Kapolresta Ambon
Kapolresta Ambon Kombes Pol Driyano Andri Ibrahim di tengah kerumunan massa demonstrasi, Senin (23/12/2024). (foto by jardin/ameks)

Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID – Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Kombes Pol Driyano Andri Ibrahim, mengonfirmasi penonaktifan Ipda Aditya Rahmanda dari jabatan Wakapolsek Pelabuhan Yos Sudarso, beserta tiga anggota polisi lainnya, setelah dugaan kekerasan terhadap Rizal Serang mencuat ke publik.

Kombes Pol Driyano menyampaikan keputusan tersebut saat menemui ratusan massa aksi dari gabungan OKP Cipayung Plus di Polda Maluku, Senin (23/12/2024).


Organisasi yang tergabung dalam aksi ini meliputi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), KNPI, GP Ansor, Banser, dan lainnya.

Kapolresta menegaskan, bahwa Wakapolsek telah ditarik ke Polresta Ambon dan dicopot dari jabatannya. Sementara itu, tiga oknum polisi, yakni Bripka EW, Aipda JT, dan Bripda SD, juga akan diproses sesuai aturan yang berlaku.

“Semua penanganan kasus ini dilakukan secara transparan. Kami terbuka, dan masyarakat dipersilakan mengawal proses ini agar tidak ada fitnah atau prasangka buruk. Jika ada anggota Polri yang bersalah, mereka akan dihukum sesuai perbuatannya,” tegasnya.

Driyano juga menyatakan, bahwa insiden ini menjadi pelajaran bagi institusi Polri untuk terus menjaga profesionalitas dan kepercayaan masyarakat.

Lebih lanjut, Kapolresta berharap kasus ini menjadi momentum untuk memperbaiki kinerja Polri sebagai pelindung dan pengayom masyarakat.

“Kita memiliki amanah besar dari masyarakat untuk memberikan perlindungan, pelayanan, dan pengayoman yang terbaik. Jangan ada lagi pelanggaran yang mencederai kepercayaan publik,” ujarnya.

Setelah mendapatkan tanggapan dari Kapolresta, massa aksi melanjutkan demonstrasi mereka ke Kantor DPRD Maluku untuk menuntut langkah evaluasi lebih lanjut terhadap kinerja aparat kepolisian.

Kasus ini berawal dari laporan Rizal Serang, warga Kompleks STAIN, Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon. Insiden terjadi pada Jumat (20/12/2024) di depan Alfamidi, Jalan Sam Ratulangi.

Menurut laporan, korban yang sedang mengendarai mobilnya terlibat cekcok dengan Bripka EW terkait rekayasa lalu lintas di sekitar Pelabuhan Yos Sudarso. Ketegangan meningkat hingga Bripka EW memukul kap mobil korban. Situasi memanas saat Aipda JT menarik korban secara paksa, diikuti oleh tindakan pemborgolan oleh Bripda SD.(jardin papalia)

  • Bagikan