AMBON, AMEKS.FAJAR.CO.ID – Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Wilayah Maluku, Amin Fidmatan, meminta Pemerintah Daerah (Pemda) bersama TNI dan Polri bertindak tegas dengan mengungkap dan menangkap dalang di balik serangkaian bentrokan yang memicu keresahan masyarakat di Maluku.
Pernyataan itu disampaikan Fidmatan pada Sabtu, 5 April 2025, sebagai bentuk respons atas konflik antarwarga yang baru-baru ini terjadi di beberapa wilayah.
“Saya mewakili seluruh elemen pergerakan KAMMI Maluku, mendesak Pemerintah dan aparat keamanan untuk segera menangkap aktor intelektual di balik konflik yang telah memecah persatuan dan menimbulkan keresahan,” tegasnya.
Ia menekankan bahwa konflik sosial hanya akan merusak ikatan persaudaraan "torang basudara" yang selama ini dijaga erat di Bumi Maluku.
Terlebih, bentrokan tersebut terjadi di tengah suasana perayaan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, saat umat Muslim baru saja merayakan kemenangan dengan penuh rasa syukur dan kedamaian.
“Kekacauan ini merusak citra persaudaraan yang telah kita bangun bersama, yang berakar pada filosofi hidup orang Maluku: Potong di kuku rasa di daging,” tambahnya.
Amin Fidmatan juga mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memecah belah dan merusak masa depan generasi di Maluku.
“Jangan biarkan provokator menghancurkan masa depan keluarga dan anak cucu kita. Mari kita gaungkan kembali semangat perdamaian di Bumi Raja-Raja,” ajaknya.
Ia berharap konflik serupa tidak terulang dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memperkuat tali persaudaraan.
“Berkelahi bukanlah jalan keluar. Mari kita saling merangkul, saling menguatkan, dan bersama membangun Maluku yang damai dan harmonis,” tutup Fidmatan.
Diketahui, bentrok antarwarga terjadi di Maluku Tenggara, kemudian antara Desa Tial dan Tulehu pada Senin, 31 Maret 2025 sekitar pukul 15.45 WIT yang menyebabkan korban jiwa.
Insiden serupa juga terjadi di Desa Sawai dan Rumaolat, Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah, pada Kamis, 3 April 2025, yang mengakibatkan seorang anggota polisi meninggal akibat tertembak.(jardin papalia)